TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan sering kali menawarkan makanan kepada penumpang secara gratis.
Biasanya makanan tersebut diberikan dalam porsi kecil, seperti salad atau beberapa potong buah.
Banyak penumpang beranggapan jika makanan yang diberi adalah sehat.
Tapi, baru-baru ini seorang kru kabin mengungkapkan kenapa penumpang sebaiknya tidak langsung menerima makanan gratis di pesawat.
Makanan di pesawat memang biasanya diatur dengan standar keamanan yang ketat serta jauh dari risiko bakteri.
Namun, menurut pakar makanan maskapai, Jean Dible, itu semua tergantung pada jeda waktu antara persiapan dan penyajian makanan.
• Situs AirAsia Sediakan Layanan Pesan Tiket Pesawat untuk Maskapai Penerbangan Lain di Indonesia
Jean mengatakan, "Dalam industri restoran, makanan dimasak dan disajikan langsung".
"Sedangkan di industri penerbangan, makanan disiapkan oleh perusahaan katering dan kemudian dikemas dalam wadah terisolasi lalu diangkut ke bandara untuk dimasukkan ke dalam pesawat," lanjut Jean.
Dengan begitu artinya terjadi penundaan, antara waktu makanan disiapkan dan disajikan sampai dikonsumsi penumpang.
Dilaporkan dalam express.co.uk, Jumat (21/8/2020) lebih lama makanan disajikan dapat berisiko menumbuhkan bakteri.
Jean melanjutkan: "Suhu penyimpanan yang salah adalah alasan nomor satu penyakit mudah menular melalui makanan di seluruh dunia."
Pakar keamanan makanan tersebut juga mengungkapkan sejumlah makanan yang baiknya dihindari saat penumpang naik pesawat.
Produk susu seperti es krim dan yoghurt dapat membusuk dengan cepat dan bakteri seperti listeria dapat mengontaminasi di dalamnya.
Jean menjelaskan, "Kamu tidak dapat melihat (bakteri) dengan mata telanjang bahkan tidak ada aromanya".
TONTON JUGA: