Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

1 Muharram 2020

Pandemi Covid-19, Tradisi Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Ditiadakan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berjalan kaki dalam keheningan mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, saat mengikuti tradisi 'Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng', Selasa (5/10/2013) dini hari. Tradisi yang dilangsungkan setiap pergantian tahun baru hijriah ini dilakukan sebagai sarana perenungan dan instropeksi warga atas berbagai hal yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Keraton Yogyakarta rutin menggelar sejumlah tradisi untuk menyambut Tahun Baru Islam.

Satu di antaranya adalah tradisi Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng.

Namun pada tahun ini, acara tersebut terpaksa ditiadakan akibat pandemi covid-19 yang masih berlangsung.

Sekretaris Tepas Museum Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RA. Siti Amieroel N mengkonfirmasi perihal peniadaan Lampah Budaya Mubeng Beteng pada malam Satu Suro tahun ini.

Sudah Beroperasi, Becak Wisata Alun-alun Kidul Yogyakarta Terapkan Ganjil-Genap

"Ini Hajad Kawula Dalem, jadi bukan kegiatan resmi dari Keraton. Kegiatan Mubeng Betengnya enggak ada mas untuk tahun ini, karena pandemi," kata Amieroel saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Namun, kata dia, Keraton hanya akan mengadakan kegiatan syukuran kecil di Bangsal Ponconiti.

Adapun kegiatan ini juga dilakukan oleh pihak internal Keraton Yogyakarta dan tertutup.

Lanjutnya, Keraton pada masa pandemi ini meniadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan orang banyak.

Oleh karena itu, kegiatan seperti kirab budaya yang biasa diadakan untuk menyambut Tahun Baru Islam juga ditiadakan.

"Kita enggak ada Kirab budaya juga mas. Pokoknya untuk tahun ini yang seperti itu sampai akhir tahun ditiadakan semua.

Acara yang berpotensi mengumpulkan masa kita tiadakan, Grebeg juga gak ada," jelasnya.

Peniadaan kegiatan-kegiatan budaya yang biasanya ramai dilihat wisatawan di Yogyakarta terpaksa ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Pihak Keraton juga saat ini tengah berpikir untuk bagaimana rangkaian acara Sekaten nantinya yang biasa dilaksanakan akhir tahun.

"Nah sekarang kita lagi mikir soal Sekaten, tapi kita belum tahu mau bagaimana. Sekaten itu akhir Oktober tanggal 20-an. Jadinya kita masih mikir-mikir itu nanti," ujarnya.

Sementara itu, untuk pencucian barang-barang pusaka atau siraman pusaka Keraton Yogyakarta akan diadakan pada 1 dan 2 September 2020.

Halaman
12