Ikan buntal tidak membuat racun itu sendiri tetapi mengambilnya dari bakteri dalam makanannya, jadi para ilmuwan memelihara ikan buntal di lingkungan terkendali yang mencegahnya menjadi beracun.
Dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang beracun, ikan buntal yang ditangkap ini memiliki tingkat hormon stres yang lebih tinggi, tidak tumbuh sebesar itu, dan menunjukkan perilaku yang lebih agresif.
Para ilmuwan belum memahami secara pasti bagaimana racun itu menenangkan ikan buntal, tetapi tampaknya memiliki efek menenangkan.
Meskipun pemikiran menelan racun ikan buntal membuat banyak orang cemas, ikan buntal telah menjadi suguhan kuliner di tempat-tempat seperti Jepang.
Dikenal sebagai fugu , kamu harus merogoh kocek USD 200 setara Rp 2,9 juta per piring.
Meskipun hanya koki terlatih dan berlisensi yang konon menyajikan fugu, faktor risikonya sangat besar.
Satu kesalahan kecil dapat berarti kematian, dengan sekitar enam kasus keracunan fatal dilaporkan setiap tahun di Jepang.
“Koki ahli memotongnya menjadi bentuk kelopak bunga krisan, Gunung Fuji atau menjadi hewan seperti burung merak, kura-kura, dan kupu-kupu,” kata pedagang fugu, Toshiharu Hata . “Setiap piring adalah karya seni, setiap hidangan adalah karya sains.”
• Fakta Unik Ikan Buntal, Hidangan Sangat Beracun yang Harganya Mahal
• Ingin Mencoba Ikan Buntal Tanpa Takut Keracunan, Coba Kunjungi Restoran yang Ada di Jepang Ini
• Viral di Medsos, Seorang Pria Tangkap Ikan Mas Seberat 15 Kilogram di Danau Toba
• Berkunjung ke Pantai, Wisatawan Ini Malah Temukan Ikan Berbentuk Aneh Mirip Alien
• Viral di Medsos, Seorang Pria Tangkap Ikan Pari Raksasa dengan Berat Capai 80 Kilogram
Ambar Purwaningrum/TribunTravel