Di sebelah halaman, wisatawan dapat melihat makam Sultan Ahmed.
Sementara di seberang makam, wisatawan bisa melihat German Fountain.
Air mancur tersebut merupakan hadiah dari Kekaisaran Jerman kepada para Ottoman.
Bagian dalam yang tidak kalah mewah
Bagian dalam masjid dihiasi oleh lantai biru yang datang dari Iznik, kota yang terletak sekitar 90 km dari tenggara Istanbul.
Jumlah lantai biru yang digunakan dalam masjid tersebut adalah 21.043.
Masjid Biru memiliki total 16 platform muazin, orang yang mengumandangkan adzan, di menara-menara yang dimiliki.
Lantai bawah masjid tersebut dihiasi oleh lantai dengan desain tradisional seperti bunga.
Sementara hal yang paling mendominasi pada lantai atas masjid adalah lebih dari 200 kaca patri dengan desain unik.
Ayat-ayat Al Quran menghiasi bagian dalam masjid tersebut. Banyak dari mereka dibuat oleh seorang kaligrafi terhebat pada masa itu, Seyyid Kasim Gubari.
Jadi tempat wisata dan tempat ibadah
Bangunan tersebut merupakan tempat wisata paling populer di Istanbul.
Tak heran jika banyak wisatawan berkunjung ke sana.
Meski begitu, Masjid Biru masih berfungsi sebagai tempat beribadah.
Pihaknya akan menutup sementara kunjungan wisatawan selama 30 menit, atau selama shalat lima waktu sedang berlangsung.
• Sejarah Masjid Kobe, Masjid Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II
• Melihat Keunikan Masjid Cheng Ho Surabaya, Berbentuk Seperti Kelenteng untuk Wisata Religi
• Masjid Agung Banten, Tempat Wisata Religi yang Sarat Nilai Sejarah
• Sejarah Masjid Agung Karawang, Masjid Tertua di Pulau Jawa
• 4 Masjid Tertua di Indonesia, dari Masjid Saka Tunggal di Banyumas hingga Masjid Wapauwe di Maluku
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Masjid Biru Turki, Sudah Ada sejak Tahun 1600-an"