TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia tidak masuk dalam daftar destinasi wisata yang aman untuk dikunjungi turis asal Jepang.
Daftar tersebut dipertimbangkan oleh pemerintah Jepang dengan merilis 12 destinasi yang aman dikunjungi.
Diinformasikan Travel+Leisure, 12 destinasi tersebut antara lain Hawaii, Brunei Darussalam, Kamboja, China, Hong Kong, Macao, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan.
Hawaii menjadi satu-satunya destinasi yang berada di Amerika Serikat, sedangkan 11 lainnya merupakan bagian dari benua Asia.
Dalam siaran pers yang dirilis pada Senin (27/7/2020), Gubernur David Ige mengatakan, Hawaii merasa terhormat dianggap aman untuk bepergian oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi.
• Jadi Solusi Pariwisata Pasca Pandemi, Apa Itu Travel Bubble?
Jika disetujui, Program Perjalanan Aman Jepang-Hawaii yang baru akan membuka koridor perjalanan (travel bubble) antara Hawaii dan Jepang, meskipun rinciannya belum ditentukan.
"Mirip dengan Jepang, banyak pekerjaan telah dilakukan untuk membuat Hawaii seaman mungkin dari penyebaran coronavirus sejak perjalanan internasional ditangguhkan pada bulan Maret," kata Ketua DPR dan Ketua Asosiasi Persahabatan Legislator Hawaii-Jepang Scott Saiki dikutip dari Travel+Leisure.
Rencananya, Hawaii akan membuka kembali wisatanya pada 1 September mendatang.
Travel bubble Indonesia
Kendati tidak masuk dalam daftar destinasi yang aman dikunjungi versi pemerintah Jepang, Indonesia berencana melakukan travel bubble dengan sejumlah negara.
Melansir dari Kompas.com, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi Odo R.M. Manuhutu menuturkan, Indonesia masih bernegosiasi dengan tiga negara.
Rencananya akhir Juli ini sudah ada perjanjian travel bubble yang disepakati.
Namun, hal itu kembali lagi pada kondisi penurunan tingkat infeksi kasus Covid-19 di masing-masing titik.
Travel bubble merupakan kerjasama antar dua negara atau lebih untuk saling mendatangkan turis.
Syaratnya dua atau lebih negara yang bekerjasama tersebut sudah sama-sama berhasil mengurangi jumlah kasus Covid-19.