Sejarah
Menurut masyarakat setempat, ketika konflik Aceh sedang membara, daerah ini merupakan tempat latihan pasukan Gajah Keng, unit khusus kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Aceh Rayeuk (Aceh Besar).
Karenanya, lokasi ini masih tidak tersentuh pembangunan hingga penghujung tahun 2010.
Setelah konflik mereda, lokasi ini mulai terbuka seiring dimulainya pembukaan ruas jalan tembus dari Jantho (Aceh Besar) ke Lamno (Aceh Jaya).
Ini merupakan jalur alternatif bagi warga dari pantai barat-selatan Aceh yang ingin ke pantai timur-utara Aceh, maupun sebaliknya.
Jalur ini dipersiapkan sebagai jalur alternatif jika sewaktu-waktu terjadi masalah di jalur utama Lamno-Banda Aceh.
Selain itu juga untuk semakin membuka akses bagi para petani di kawasan tersebut untuk mengangkut hasil pertanian mereka.
Jalur yang baru dibuka ini melewati perbukitan dan perkampungan pedalaman.
Karenanya, banyak perbukitan yang asri dan anak sungai yang airnya jernih.
Sehingga dalam perjalanannya, lokasi ini menjadi destinasi wisata baru bagi warga Aceh, khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar.
Satu yang perlu diketaui, di jalur ini banyak terdapat air terjun.
Tentunya sangat cocok buat Anda penyuka traveling untuk menjajal alam yang masih asri. (Hendri)
• 7 Kuliner Unik Khas Indonesia, Rujak Selingkuh Madura hingga Ayam Pramugari Banda Aceh
• Rekomendasi 9 Kuliner Khas Aceh, dari Ayam Tangkap hingga Sate Matang
• Pariwisata Dibuka, Rekomendasi Hotel Bintang 3 dan 4 di Sabang, Aceh untuk Liburan Akhir Pekan
• Ayam Pramugari, Kuliner Unik Khas Aceh yang Cocok untuk Hidangan Lebaran
• 5 Kuliner Khas Aceh yang Cocok Jadi Menu Buka Puasa, dari Sate Matang hingga Keumamah
Artikel ini telah tayang di Tribunserambiwiki.com dengan judul Krueng Siron, Destinasi Wisata Baru di Bekas Camp Latihan Pasukan Khusus GAM