"Mereka begitu terbiasa dengan turis memberi mereka makan dan kota tidak menyediakan ruang bagi mereka untuk berjuang sendiri," Supakarn Kaewchot, seorang dokter hewan pemerintah mengatakan.
"Dengan lenyapnya para wisatawan, mereka menjadi lebih agresif, memperjuangkan makanan bagi manusia untuk bertahan hidup," katanya.
"Mereka menyerang bangunan dan memaksa penduduk setempat meninggalkan rumah mereka," jelasnnya.
Penduduk lokal juga terganggu dengan kotoran monyet tersebut yang ada di mana-mana.
"Kotoran mereka ada di mana-mana, baunya tak tertahankan terutama ketika hujan," kata warga lokal Kuljira Taechawattanawanna.
• Tempat Wisata Populer di Thailand untuk Backpacker, Khao San Road Buka Bulan Agustus Mendatang
• 6 Tempat Wisata Terbaik di Thailand, dari Koh Yao Yai hingga Kuil Wat Rong Kung
• Mulai 1 Juli 2020, 127 Taman Nasional di Thailand Akan Dibuka Kembali untuk Wisatawan
• Fakta Unik Thai Tea, Minuman Khas Thailand Sejak Tahun 80-an yang Digemari Hingga Sekarang
• 8 Hal yang Tak Boleh Dilakukan di Thailand, Sentuh Kepala hingga Berpakaian Terbuka saat di Kuil
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)