Padahal, aturan yang berlaku di Prancis saat ini adalah pertemuan publik tak boleh dihadiri lebih dari 10 orang.
Orang-orang merayakan festival itu sampai larut malam bahkan Senin dini hari (22/6/2020).
Di Les Invalides, Paris, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa setelah beberapa oknum melemparkan benda-benda.
Sebanyak 7 orang ditangkap di ibu kota akibat provokasi itu.
Di Prancis, orang-orang seharusnya menjaga jarak 1 meter di tempat umum, wajib pakai masker di transportasi umum, dan perkumpulan 5.000 orang atau lebih tidak diizinkan hingga 31 Agustus paling cepat.
Di Nantes, ada juga demonstrasi untuk mengenang Steve Maia Canico, remaja 24 tahun yang tenggelam di sungai saat menghadiri festival tahun lalu, menyusul tindakan polisi yang membubarkan konser gratis.
Ribuan orang berjalan menuju Nantes dan berakhir bentrok dengan polisi.
Banyak orang mengkritik acara itu, karena dikhawatirkan dapat memicu lonjakan kasus baru corona di Prancis.
"Saya tahu Fete de la Musique menyenangkan, tetapi tak bisakah kita menghindarinya tahun ini?" kata Dr Gilbert Deray dari RS La Pitie-Salpetriere Paris, dikutip dari BBC, Senin (22/6/2020).
Ia menambahkan, akan menjadi bencana jika epidemi kembali melanda.
• Pusat Restoran di London Segera Dibuka Kembali, Jalanan Akan Dipenuhi Meja dan Kursi Makan
• 3 Bulan Tutup Akibat Lockdown, Menara Eiffel di Paris Buka Kembali pada 25 Juni
• Selain Menara Eiffel, 4 Tempat Wisata Populer di Paris yang Bisa Dikunjungi saat Pandemi Berakhir
• Prancis Umumkan Buka Kembali Perbatasan Non-Schengen Mulai 1 Juli 2020
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Abaikan Lockdown, Warga Perancis Berjoget di Konser Musik sampai Dini Hari.