Masing-masing lokasi ini pun memiliki serangkaian tantangan yang berbeda untuk para penyu.
Beberapa pantai yang kosong mungkin bisa membantu penyu-penyu untuk bersarang dan menetaskan telurnya.
Virus Corona sebagian besar telah menghilangkan tantangan yang harus dihadapi penyu.
"Banyak pelabuhan ditutup, banyak operasi kapal umum yang ditutup. Jadi lebih sedikit orang yang berlayar di sekitar garis pantai," kata Godfrey.
Maraknya Perburuan Liar
Menurut WWF, puluhan ribu penyu dan telurnya hilang karena perburuan liar setiap tahunnya.
Daging dan telur penyu telah digunakan sebagai sumber makanan, pendapatan dan obat-obatan di seluruh dunia selama ribuan tahun.
Untuk mengurangi perburuan penyu, Godfrey dan timnya di Sea Turtle Conservancy bekerja secara langsung dengan masyarakat untuk menciptakan ekowisata.
"Di negara-negara yang lebih berkembang seperti Kosta Rika dan Panama misalnya, kami bekerjasama dengan masyarakat pesisir untuk mendorong ekowisata," kata Godfrey.
Adanya Covid-19 mungkin telah menyebabkan meningkatnya perburuan liar.
"Semua orang yang mencari nafkah dari turis-turis semakin putus asa. Ini menyebabkan orang keluar dan mencari makanan untuk keluarga mereka di pantai," imbuhnya.
Godfrey menambahkan, "Ancaman konsumsi manusia adalah masalah di sana dan itu hanya akan menjadi lebih buruk karena virus."
• Viral di Medsos, Seekor Anjing Berjalan dengan Kepala Dibungkus Tas, Ini Penjelasan Sang Pemilik
• Melalui Akun Instagramnya, Anjing Ini Ajak Pengikutnya Menikmati Tur Virtual Menjelajahi Swiss
• Ada Pandemi Corona, Wanita Ini Antarkan Makanan untuk Lansia Menggunakan Kereta Luncur Anjing
• Seorang Pria Dikenai Denda hingga Rp 107 Juta Akibat Bergulat dengan Beruang di Kebun Binatang
• 6 Cara Cerdas Manfaatkan Kulit Buah, Bisa Dijadikan Pelembap Kulit hingga Semir Sepatu
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)