Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

9 Kebiasaan dan Cara Makan yang Berubah Setelah Pandemi Virus Corona

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Seperti beralih dari makanan ringan massal dan makanan bergaya prasmanan ke solusi yang lebih higienis, telah dikemas, layanan tunggal, menurut Michael Wystrach, CEO dan pendiri Freshly.

"Selain itu, akan ada upaya tinggi untuk menyediakan makan siang bagi karyawan di tempat kerja agar mereka tidak keluar dan berpotensi membawa kuman luar kembali ke kantor," katanya.

Wystrach mengatakan, jam makan siang mungkin menjadi masa lalu karena karyawan mungkin diminta untuk makan di meja mereka alih-alih berkumpul dalam pengaturan kelompok.

"Pengaturan dapur dan tempat istirahat juga perlu diubah, termasuk hal-hal seperti membuang microwave dan tempat duduk, membuat peralatan sentuh dan pilihan minuman,"imbuhnya.

8. Lebih banyak makan bersama di rumah

Ilustrasi (PCC Community Markets)

Salah satu efek samping positif dari pandemi ini adalah orang-orang lebih banyak meluangkan waktu untuk makan bersama baik secara langsung, maupun secara virtual di rumah.

"Saya juga melihat keluarga yang biasanya makan bersama menjadi lebih santai di sekitar tempat itu, dan kadang-kadang makan di depan TV, membawa kembali makan malam TV dan menonton film," kata Becky Mehr, Sutradara Layanan Nutrisi Rawat Jalan The Renfrew Center.

9. Nama merek mungkin menjadi kurang penting

Trekking Burger, burger kalengan produksi dari perusahaan di Swiss. (designtaxi.com)

Mengingat terganggunya rantai pasokan makanan selama pandemi, orang-orang telah mengabaikan merek-merek makanan yang mereka konsumsi.

Satu survei terhadap lebih dari 24.000 orang Amerika yang dilakukan oleh aplikasi hadiah belanja, Shopkick, menemukan bahwa 85 persen orang tidak peduli dengan nama merek saat berbelanja, dan bersedia mencoba barang baru atau berbeda, mungkin karena sering kehabisan barang yang akan dibeli.

"Pembeli semakin kreatif tentang cara menaruh makanan di atas meja dengan pergi keluar dari perilaku pembelian tradisional mereka untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga mereka," kata Dave Fisch , Pakar Ritel dan Manajer Umum di Shopkick.

"Ini bisa berarti menukar telur yang terjual habis untuk makanan kaya protein lainnya seperti kacang, meraih wadah air seltzer ketika air botolan tidak tersedia, atau memilih merek generik di atas barang-barang pricier. Merek dan barang baru ini mungkin bisa tetap menjadi barang rutin pembeli," imbuhnya.

Inovasi di Tengah Pandemi, Ini 4 Hiburan Berkonsep Drive Thru Buat Warga yang Bosan di Rumah

Isolasi Diri di Rumah, Dua Anak Ini Temukan Dua Batang Emas Bernilai Lebih dari Rp 1,4 Miliar

Fakta Unik Finlandia, Negara Paling Bahagia yang Warganya Lebih Senang di Rumah

13 Cara Unik Restoran di Dunia Atur Jarak Sosial yang Aman, Ada Mahkota Social Distancing

Tak Seperti Tahun Lalu, Begini Suasana Libur Lebaran di Ancol saat Pandemi Virus Corona

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)