Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

9 Kebiasaan dan Cara Makan yang Berubah Setelah Pandemi Virus Corona

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNTRAVEL.COM - Virus Corona (Covid-19) rupanya secara perlahan telah mengubah kehidupan manusia, mulai dari peduli terhadap kebersihan hingga pola makan.

Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama berminggu-minggu dan seiring dengan penguncian yang berlangsung telah mempengaruhi cara manusia membeli dan mengonsumsi makanan.

Berikut ini sejumlah kebiasaan makan yang berubah semenjak adanya pandemi virus Corona yang mungkin tidak pernah kamu sadari.

Seberapa Bersihkah Udara di Dalam Kabin Pesawat Selama Pandemi Covid-19?

Mengutip laman Reader's Digest, Kamis (28/5/2020), berikut sembilan kebiasaan makan yang berubah setelah adanya pandemi virus Corona:

1. Masakan rumah dan rutinitas memasak mungkin akan terus populer

Memasak (Mens Health)

Terjebak di dalam rumah selama beberapa minggu membuat banyak orang mulai terbiasa untuk memasak dan mengonsumsi makanan rumahan.

Direktur Penelitian dan Wawasan National Pork Board, Tara-Ann Dugan mengatakan, rutinitas ini tidak akan berhenti setelah pandemi berakhir.

"Sebelum pandemi, pedagang makanan khawatir tentang penurunan permintaan karena orang-orang mulai terbiasa memasak di rumah," kata Dugan.

"Sekarang, konsumen menemukan waktu mereka di dapur dan menghemat pengeluaran dengan cara yang baik," imbuhnya.

Dugan memprediksi tren makan masakan rumahan akan terus bertahan usai pandemi berakhir.

2. Makanan kalengan, beku dan instan mungkin lebih populer

Ilustrasi makanan kaleng (bptba.lipi.go.id)

Meskipun telah ada langkah yang pasti untuk membeli dan makan makanan lokal yang segar selama beberapa tahun terakhir, pandemi ini memberi masyarakat cara baru dalam menilai produk kalengan, beku, dan instan di rak.

Peralihan ke makanan beku dan kalengan terjadi selama penguncian karena orang-orang lebih sedikit melakukan perjalanan ke toko kelontong.

Bahkan mereka yang sebelumnya akan mencibir pada gagasan menyimpan segala jenis makanan mungkin sudah mulai melakukannya dalam beberapa minggu terakhir.

Ahli Gizi Diet di Mary Free Rehabilitation Hospital, Hannah Skaggs, mengatakan "Di Amerika Serikat, kami memiliki apresiasi baru untuk barang-barang kalengan dan barang-barang yang dapat disimpan dan telah belajar untuk memasukkannya ke dalam makanan sehari-hari dan bermain dengan resep baru," katanya.

Halaman
1234