Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Negara yang Tidak Menerima Kunjungan Kapal Pesiar Dalam Waktu Dekat

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Argentina

Australia adalah satu-satunya wilayah di luar Amerika Utara di mana merek Karnaval memiliki operasi besar.

Pelayarannya di Australia sebagian besar melayani orang Australia.

2. Pulau Cayman

Menteri Pariwisata Kepulauan Cayman, Moses Kirkconnell mengatakan baru-baru ini akan menutup daerahnya untuk kapal pesiar hingga bulan September 2020, dan mungkin jauh lebih lama.

"Saya tidak berpikir bahwa kita akan melihat kapal-kapal pesiar kembali di Grand Cayman [pada] kuartal kedua, kuartal ketiga atau keempat," Moses.

Kepulauan Cayman adalah salah satu tujuan pelayaran pertama yang mulai ditutup untuk kapal pesiar pada bulan Februari ketika wabah COVID-19 baru saja mulai menyebar di seluruh dunia.

Meski sempat memicu kemarahan, tapi kehati-hatiannya terbayar.

British Overseas Territory hanya memiliki 121 kasus penyakit dan satu kematian yang dikonfirmasi.

Kapal pesiar yang mengunjungi Kepulauan Cayman tiba di pelabuhan George Town, dengan para penumpang yang ditenderkan dengan kapal kecil.

Tujuan populer dengan rencana perjalanan Karibia Barat ini menarik sejumlah kapal seperti Karnaval, Royal Caribbean, MSC Cruises , Princess, Norwegia, Celebrity dan Disney Cruise Line.

3. Seychelles

Tujuan pantai yang mencium matahari di Samudra Hindia telah melarang kapal pesiar mengunjungi hingga 2022, mengutip kekhawatiran gelombang lain kasus COVID-19.

Seychelles telah mengambil pendekatan yang hati-hati selama wabah COVID-19 dan diberi penghargaan untuk itu, dengan hanya 11 kasus yang dikonfirmasi dan tidak ada kematian.

Negara itu bergerak cepat untuk melarang kedatangan kapal pesiar dan menutup bandara internasionalnya setelah kasus pertama ditemukan pada pertengahan Maret 2020.

Bandara tetap ditutup dengan tanggal pembukaan kembali ditetapkan untuk 1 Juni 2020.

Halaman
1234