Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Negara yang Tidak Menerima Kunjungan Kapal Pesiar Dalam Waktu Dekat

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Argentina

TRIBUNTRAVEL.COM - Penggemar pelayaran mungkin sudah mendapatkan kabar gembira dalam beberapa hari terakhir, yang mana jalur pelayaran mulai beroperasi kembali pada bulan Agustus 2020.

Seperti Royal Caribbean yang mengisyaratkan bahwa mungkin ada beberapa kapal yang mulai beroperasi pada Juli 2020.

Meski sejumlah kapal pesiar kembali beroperasi beberapa pulan ke depan, mereka harus menghadapi satu masalah penting yakni kemungkinan pelabuhan yang menolak kapal-kapal tersebut.

Hampir semua negara telah menyebutkan kekhawatiran tentang maraknya virus Corona (Covid-19) jika kapal pesiar kembali beroperasi.

18 Rahasia Kru Kapal Pesiar yang Tidak Kamu Ketahui, Termasuk Hubungan Percintaan

Dilansir TribunTravel dari laman The Point Guy, Kamis (28/5/2020), berikut sejumlah negara yang mungkin tidak menerima kunjungan kapal pesiar dalam waktu dekat:

1. Australia

Australia (PEXELS.COM)

Pada hari Jumat, 22 Mei 2020, Angkatan Perbatasan Australia memperpanjang larangan kedatangan kapal pesiar hingga 17 September 2020.

Awalnya larangan tersebut diterapkan mulai bulan Maret, dan dijadwalkan berakhir pada 17 Juni 2020.

Larangan ini berlaku untuk semua pelabuhan di seluruh negeri yang dikunjungi oleh kapal pesiar, termasuk pelabuhan Sydney, Melbourne, Brisbane, Fremantle (pelabuhan untuk Perth), Adelaide dan Newcastle.

Ini berlaku untuk semua kapal pesiar kecuali yang mengangkut kurang dari 100 penumpang.

Masalah kapal pesiar yang kembali ke Australia telah menjadi topik yang sangat sensitif di negara itu, karena berjangkitnya kapal pesiar tunggal, Princess Cruises, Ruby Princess, telah dikaitkan dengan lebih dari seperlima dari 101 kematiannya dari COVID-19.

Bahkan jika kapal pesiar diizinkan untuk kembali beroperasi di Australia akhir tahun ini, mereka mungkin dilarang untuk waktu yang lama bagi orang Amerika.

Pejabat di Australia dan Selandia Baru telah membahas implementasi 'gelembung perjalanan' antara kedua negara yang hanya akan memungkinkan penduduk lokal untuk bepergian di dalam dan di antara mereka.

Jumlah kapal pesiar yang beroperasi di Australia telah tumbuh sangat pesat selama dekade terakhir, dengan kapal-kapal yang mengoperasikan pelayaran yang melayani baik pasar lokal maupun wisatawan jarak jauh dari Amerika dan tempat lain.

Di antara jalur yang beroperasi secara teratur di Australia adalah Princess, Celebrity Cruises , Royal Caribbean, Norwegian Cruise Line, Belanda Amerika, Silversea, Oceania Cruises, dan Regent Seven Seas Cruises .

Halaman
1234