Sebab, masjid tersebut memiliki fasilitas pemandian umum khas Turki (hammam) khusus untuk wanita, restoran Aux Portes de l’Orient, ruang untuk menikmati teh, dan toko yang mirip dengan pasar (souk).
Selain berendam di hammam, kamu juga bisa menikmati layanan pijat selama 10 menit oleh para ahli.
Mereka juga menawarkan perawatan pengelupasan kulit (exfoliation) secara tradisional.
Menurut France-voyage.com, ruang untuk menikmati teh tersebut juga menjual berbagai macam kue (pastry) yang lezat.
Ragam macam kue yang dijual tergantung dengan apa yang ditawarkan saat kamu berkunjung ke sana.
Untuk bulan Ramadhan, mereka memiliki tema penjualan kue tersendiri.
Salah satunya adalah makroudh, kue khas Afrika Utara dan Malta yang terbuat dari tepung semolina, kurma, dan orange blossom.
Selain dijadikan sebagai tempat ibadah dan sarana pariwisata, mengutip Timeout.com, Masjid Raya Paris juga memiliki fungsi sebagai sekolah Islam.
Mereka juga memiliki perpustakaan sendiri.
Tempat perlindungan umat Yahudi
Pada 1926, di bawah perintah Benghabrit, masjid tersebut dijadikan sebagai rumah dari kehidupan beragama para umat Muslim di Prancis.
Kendati demikian, saat Jerman menempati Paris pada 1940–1944, masjid dijadikan sebagai tempat berlindung para pejuang perlawanan, serta keluarga dan anak-anak Yahudi.
Menurut The Culture Trip, saat umat Yahudi dilindungi di dalam masjid, mereka diberikan sertifikat identitas yang menyatakan bahwa mereka Muslim.
Sekitar 500 hingga 1.600 umat Yahudi Afrika Utara dan Eropa diselamatkan dari penyiksaan para Nazi pada saat itu.
• Menilik Sejarah Masjid Shitta Bey, Masjid Tertua di Nigeria yang Dibangun Tahun 1891
• Ngabuburit di Rumah, Ikuti Tur Virtual Melihat Kemegahan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi
• Fakta Unik Djingareyber, Masjid di Timbuktu yang Dibangun dari Lumpur, Jerami, dan Kayu
• 4 Masjid Tertua di Indonesia, dari Masjid Saka Tunggal hingga Masjid Agung Demak
• Sejarah Masjid Huaisheng di China, Masjid Tertua yang Dibangun Tahun 627
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Masjid Tertua di Paris, Penghormatan untuk Pejuang Muslim",