TRIBUNTRAVEL.COM - Makassar memiliki satu kudapan khas yang sering jadi pilihan takjil untuk berbuka puasa, yakni Sanggara Balanda.
Sanggara Balanda sudah terkenal sebagai takjil berbuka orang Bugis sejak zaman kolonal Belanda dahulu.
Dalam bahasa Bugis, Sanggara berarti pisang goreng, sedangkan Balanda berasal dari nama negara Belanda, jadi secara harfiah Sanggara Balanda menjadi Pisang Goreng Belanda.
Konon kabarnya, dahulu Sanggara Balanda dibuat menggunakan keju dan mentega yang dibawa oleh orang Belanda.
TONTON JUGA
• 4 Resep Takjil Berbahan Dasar Pisang, Manis dan Legitnya Cocok untuk Buka Puasa
Resep dan cara membuat Sanggara Balanda ini diturunkan secara turun-temurun.
Berbeda dari pisang goreng pada umumnya yang dipotong dahulu kemudian digoreng, Sanggara Balanda digoreng secara utuh.
Sebelum digoreng, bagian tengahnya dibelah memanjang namun tidak sampai terpotong, kemudian pada bagian tengahnya diiai dengan saus kacang giling.
Namun, saat ini saus kacang giling diganti dengan jenis saus lain atau dimodifikasi dengan tambahan keju, saus karamel, dan lainnya.
Biasanya, membuat Sanggara Balanda dibuat menggunakan pisang raja sehingga ukurannya pun besar-besar.
Sanggara Balanda biasa ditemukan dengan mudah saat bulan Ramadan karena menjadi satu takjil yang dicari masyarakat Makassar.
Meskipun demikian, biasanya Sanggara Balanda dijual secara terbatas karena kuliner ini merupakan jenis makanan basah yang tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama.
Kamu juga bisa membuat Sanggara Balanda di rumah sendiri, simak cara-caranya.
Bahan-bahan:
- 1 sisir pisang raja
- 1 genggam kacang tanah tanpa kulit, sangrai, cincang halus secukupnya
- Mentega secukupnya
- Gula pasir
- Putih telur yang dikocok lepas
- Sirup gula pasir untuk kuahnya.
Baca tanpa iklan