TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona membuat hampir semua sektor lumpuh, tak terkecuali sektor seni.
Di Indonesia, sudah banyak agenda konser yang diundur bahkan dibatalkan sebagai langkah antisipasi memutus rantai penyebaran Virus Corona.
Traveler juga harus membatalkan jadwal perjalanan dan rencana liburan hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Sederet bioskop di mall-mall pun harus tutup karena himbauan physical distancing.
Ditambah, sejumlah film andalan baik impor maupun dalam negeri tak jadi tayang.
Praktis, tak ada orang yang pergi ke bioskop selama pandemi terjadi.
Ini memang menjadi masa mengerikan bagi industri film.
Akan tetapi, sejarah membuktikan kepada kita bahwa magis dari layar lebar tak mudah musnah.
Kita tahu, banyak bukti dari China yang tidak menjadi pertanda baik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah meraup angka box office yang sangat besar.
Pada Februari 2019, penonton Cina menghabiskan USD 1,63 miliar untuk tiket, rekor selama satu bulan di mana pun di dunia.
Kontras dengan Februari 2020 ini yang tidak bisa lebih besar.
Diketahui, teater di China memang tutup sejak virus corona menyerang.
Namun, pada pertengahan Maret, China mulai membuka bioskop.
Sayang, baru beberapa minggu, hampir 500 teater harus ditutup lagi menyusul surat dari pemerintah.