"Peodalan ini biasa digelar pada saat purnama sasih ketiga sesuai," ujar Nyoman.
Tepat di samping Utama Mandala inilah terdapat petilasan Kyai I Gusti Ageng Pemacekan dan permaisurinya.
Dua petilasan tersebut berada di dalam sebuah ruangan. Letaknya persis berada di tengah dengan dengan ditutup kain kuning.
Sosok ini memang belum cukup terkenal. Menurut Nyoman, dialah penasihat spiritual Brawijaya V.
Dalam kepercayaan sebagian masyarakat, memang Brawijaya V sebagai sosok penguasa terakhir Majapahit ini dipercaya moksa di Gunung Lawu.
Tidak heran jika kemudian terdapat petilasan yang dipercaya sebagai penasihat di lereng Lawu.
"Beliau memang penasihat Brawijaya V. Beliau memiliki kemahiran ilmu kebatinan.
Sudah tidak lagi memikirkan keduniaan, yang dipikirkan ketentraman jagat," kata Nyoman.
Petilasan tersebut mulanya hanya sebatas gundukan tanah. Baru pada 1992 dilakukan renovasi atau pembangunan kompleks pura berikut petilasannya. (*)
• Menilik Kamar Bung Karno di Tawangmangu, Tarifnya Mulai Rp 225 Ribu
• Ini Solusi Bupati Karanganyar Agar Perusakan Hutan Lawu untuk Tempat Wisata Tak Terulang
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Menilik Petilasan Penasihat Spiritual Brawijaya V di Pura Pemacekan Gunung Lawu
Baca tanpa iklan