Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pura Pemacekan, Petilasan Penasihat Brawijaya V di Karanganyar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung berada di kompleks Pura Pemacekan

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah bangunan dengan ornamen artistik warna hitam dan kuning mengilap dapat ditemui saat berkunjung ke Pura Pemacekan yang terletak di Dusun Pasek, Desa Keprabon, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar.

Kompleks pura yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1,2 hektare ini juga terdapat petilasan Kyai I Gusti Ageng Pemacekan dan permaisurinya.

Untuk menuju ke sana cukup mudah. Dari jantung Kota Karanganyar, hanya sekitar 17 kilometer ke arah Tawangmangu. Atau hanya jarak tempuhnya kurang lebih 20 menit.

Di pura ini memang belum dikomersilkan untuk pariwisata.

Tapi siapa saja bisa berkunjung namun harus tetap mengindahkan anjuran dari pengelolanya.

Gunung Lawu hingga Bukit Sekipan, 7 Tempat Wisata di Karanganyar Ditutup Sementara

Di antara larangannya yakni bagi perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh masuk. Juga larangan masuk berlaku bagi mereka yang baru saja mengalami musibah meninggalnya anggota keluarga.

"Larangan ini bisa katakan tiga hari atau tujuh hati setelah anggota keluarga meninggal," ujar salah seorang pengampu pura, Nyoman Nasa, Jumat (13/3/2020).

Umumnya di pura-pura yang ada di Bali, Pura Pemacekan ini terdapat tiga bagian.

Pertama yakni Nista Mandala atau kompleks pura bagian terluar.

Di sini tidak ada larangan bagi setiap pengunjung untuk datang. Di bagian ini digunakan untuk parkir.

Memasuki dalam kompleks, terdapat Widya Mandala.

Di sini biasa digunakan untuk pemeluk Hindu sebagai altar pemujaan atas Sang Hyang Widi Wasa.

Terdapat juga sebuah pendapa kecil, kata Nyoman, untuk pemuka agama Hindu yang tengah memimpin prosesi upacara agama.

Sementara bagian yang paling utama yakni Utama Mandala.

Di bagian ini di antaranya terdapat Meru Tumpang Pitu sebagai lambang leluhur, Padmasana sebagai pemujaan Hyang Widi, dan Bale Pengaruman yang biasa digunakan saat prosesi peodalan atau petirtaan.

Halaman
12