Terpantau pula gempa akibat guguran sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2 milimeter hingga 10 milimeter dengan durasi 60 detik hingga 100 detik.
Aktivitas ini meningkat dari periode sebelumnya, yakni periode pengamatan 25 Februari 2020.
Saat itu hanya teramati satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan. Sinar api yang teramati setinggi 50 meter.
PVMBG merekomendasikan masyarakat supaya tidak beraktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru atau Jongring Seloko.
• Pendakian Gunung Semeru Masih Ditutup karena Rawan Longsor dan Cuaca Ekstrem
• Selain Gunung Semeru, Fenomena Topi Awan Pernah Muncul di Gunung Merbabu hingga Lawu
• Fenomena Topi Awan yang Langka Muncul di Gunung Semeru
• Perbedaan Salju dengan Embun Beku di Bromo dan Semeru
• Seperti di Eropa, Embun Beku Selimuti Kawasan Bromo dan Semeru
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)