Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fenomena Topi Awan yang Langka Muncul di Gunung Semeru

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fenomena topi awan yang langka muncul di Puncak Gunung Semeru, Kamis (7/11/2019) pagi.

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena topi awan yang langka muncul di puncak Gunung Semeru, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019) pagi.

Sebelumnya fenomena topi awan juga pernah terjadi Gunung Semeru pada Desember 2018.

Kemunculan topi awan di Gunung Semeru ini diunggah oleh akun Instagram @tnbromotenggersemeru.

Dari unggahan tersebut, tampak gumpalan awan yang menyerupai topi berada di puncak Gunung Semeru.

Penyebab Munculnya Topi Awan di Gunung hingga Bahaya Bagi Pendaki dan Pesawat yang Melintas

Potret Puncak Gunung Merbabu dan Gunung Lawu Berselimut Topi Awan

"Selamat pagi Sahabat Mentari Tengger... pagi ini puncak semeru nampak gagah ber "topi caping" lho.." tulis akun @tnbromotenggersemeru dalam keterangan.

Diketahui fenomena awan caping atau yang disebut juga awan Lenticular di puncak gunung adalah suatu fenomena yang umum terjadi.

Tonton juga:

Momen Langka, Foto-foto Fenomena Topi Awan Gunung Merbabu

Fenomena Topi Awan di Gunung Lawu, Indah tapi Berpotensi Bahaya

Tak Hanya Gunung Merbabu, Fenomena Topi Awan Juga Muncul di Gunung Lawu

Menurut literatur, awan tersebut terbentuk dari hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar seperti pegunungan atau perbukitan sehingga menimbulkan pusaran di puncak seperti topi caping.

Tidak hanya Gunung Semeru, sebelumnya juga ada fenomena topi awan yang terjadi di beberapa gunung di Indonesia.

Berikut fenomena topi awan yang terjadi di beberapa gunung di Indonesia:

1. Gunung Rinjani

Awan topi yang muncul di Gunung Rinjani pada bulan September 2018. ((Dokumentasi Taman Nasional Gunung Rinjani))

Fenomena topi awan di Gunung Rinjani terjadi pada Rabu (7/7/2019) pagi.

Menurut Kepala Seksi Wilayah I Lombok Utara, Taman Nasional Gunung Rinjani, Teguh Riyanto, fenomena topi awan bukan yang pertama kali terjadi, dilansir TribunTravel dari Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Sebelumnya, fenomena yang sama pernah terjadi pada 2009 dan terakhir pada 2018, tepatnya pada Mei dan September.

Dalam keterangannya Teguh menyebut selama ini topinya tidak pernah sesempurna ini.

Halaman
12