TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa hari terakhir, terjadi naiknya suplay magma yang mengakibatkan aktivitas di Gunung Semeru menjadi meningkat.
Bahkan, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini sempat semburkan lava pijar sejauh 1.000 meter.
Akun Instagram @tnbromotenggersemeru melaporkan, berdasarkan informasi hasil pengamatan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Lumajang, aktivitas Semeru mengalami peningkatan.
Hal ini ditandai dengan turunnya lava dari kawah jonggring saloko yang tampak terlihat lebih sering dan lebih besar dari biasanya.
Tidak hanya itu, kepulan asap yang membumbung tinggi juga terlihat terus menerus sepanjang hari.
• Harga Tiket Masuk Gunung Bromo dan Gunung Semeru, Beserta Cara Menuju ke Sana dari Jakarta
Meskipun terjadi peningkatan aktivitas di Gunung Semeru, hingga saat ini status Gunung Semeru masih dalam level II Waspada.
Jalur pendakian ke Gunung Semeru juga masih ditutup sembari menunggu proses pemulihan ekosistem pasca kebakaran hutan di tahun 2019 silam.
Peningkatan Aktivitas Vulkanik di Gunung Semeru
Dilansir oleh TribunTravel dari Kompas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melaporkan pada Kamis (27/2/2020) telah terjadi satu kali letusan di Gunung Semeru yang disertai asap putih tebal setinggi 200 meter ke arah utara.
Selain itu juga teramati adanya delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 meter dari pusat guguran.
Pusat guguran berada pada jarak 750 meter dari kawah aktif.
Di puncak yang sama juga teramati sinar api sekitar 50 meter di kawah saat malam hari.
Asap kawah membumbung terus menerus setinggi 50 meter hingga 100 meter.
Sedangkan berdasarkan aktivitas kegempaan, tercatat ada 14 kali letusan dengan dengan amplitudo 11 milimeter hingga 23 milimeter.
Durasi letusan mulai dari 70 detik sampai 280 detik.