Saat ini mereka masih mengurus perpanjangan izin ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
"Memang sudah habis sih (kontrak), memang lagi diurusin lagi, cuma memang lagi pelan-pelan aja. Tutup sementara dulu, kalau memang dikasih izinnya, ya kita buka lagi," katanya.
Adam melanjutkan, tanah yang ditempati Restoran Rindu Alam saat ini berstatus quo atau dibekukan.
"Siapa pun bisa ngurusin izin sekarang, maksudnya statusnya status quo, siapa pun bisa (urus izin) dan enggak boleh ada aktivitas dulu, jadi beneran kosong," ucap Adam.
Kisah karyawan
Salah satu supervisor restoran Rindu Alam, Siswadi, menuturkan perjalanan kariernya di tempat tersebut.
Baginya, Rindu Alam tak sekadar tempat bekerja.
Sebab, Siswandi yang kini berusia 57 tahun telah lebih dari 35 tahun bekerja di Rindu Alam.
Ketika pertama bekerja, statusnya masih lajang. Kini, Siswandi telah dikaruniai cucu.
"Saya mulai masuk bekerja di sini tahun 1983, waktu itu masih bujang, sampai nikah dan punya anak tiga dan cucu satu," katanya.
Sejak awal berdiri hingga sekarang, kata Siswandi, bangunannya tak banyak berubah.
Meski pernah diterjang angin kencang hingga atapnya berserakan, tetapi keaslian bangunan masih dipertahankan.
Sempat akan dibongkar
Pembongkaran yang akan dilakukan akhirnya batal lantaran ada beberapa hal yang harus diselesaikan.
Pihak Restoran Rindu Alam Puncak melayangkan gugatan hingga rencana pembongkaran tahun 2017 dibatalkan.