Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Catat! Rangkaian Perayaan Hari Raya Galungan 2020 di Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali.

TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Raya Galungan adalah perayaan besar umat Hindu Bali. Perayaan yang dilakukan setiap 210 hari sekali tersebut memiliki perhitungan berdasarkan wuku.

Di India, terdapat hari perayaan yang mirip dengan Galungan bernama Diwali.

Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, I Gede Pitana, mengatakan, perayaan tersebut sama-sama merayakan kemenangan kebaikan (dharma) atas ketidak baikan (adharma).

"( Hari Raya Galungan memiliki) serangkaian upacara yang panjang sekali. Mulai dari 35 hari sebelum Galungan, masyarakat Bali melakukan upacara di kebun. Mereka berdoa supaya hasil kebun bagus," tutur Pitana, Jumat (14/2/2020).

Umat Hindu menjalani persembahyangan dalam rangka Hari Raya Galungan (KOMPAS.com/SRI LESTARI)

Upacara doa di kebun tersebut dilakukan agar hasil kebun yang bagus dapat digunakan saat Galungan mendatang.

Pitana mengatakan, beberapa orang Bali memiliki setidaknya dua hingga tiga kebun. Dari masing-masing kebun tersebut, mereka kerap berkunjung untuk berdoa.

Doa ini dilakukan hanya di hari ke-35 sebelum Galungan. Pitana menuturkan, rangkaian doa tersebut dinamakan dengan tumpek pengatag.

Rangkaian upacara menjelang Galungan

Selanjutnya, umat Hindu Bali juga memiliki rangkaian upacara di hari ke-6 sebelum Galungan yang dinamakan dengan sugihan jawa.

"Jawa di sini artinya bukan pulau Jawa atau orang Jawa. Jawa itu artinya luar. Jadi tujuan sugihan jawa adalah upacara untuk membersihkan alam dan fisik di luar tubuh manusia," tutur Pitana.

Masyarakat Hindu Bali dalam upacara tersebut juga akan mulai membersihkan pura, baik itu pura-pura di pedesaannya atau pura keluarga yang terletak di pekarangan rumah masing-masing.

Selanjutnya, mereka akan lanjut melakukan sembahyang untuk menyucikan dan membersihkan diri.

TONTON JUGA

Di hari ke-3, Pitana mengatakan, umat Hindu biasanya akan serentak membuat tape, kue, beberapa makanan jajanan, dan juga sesajen.

Sementara di hari ke-4 adalah hari kosong, sehingga mereka bisa beristirahat sejenak sebelum melakukan upacara keagamaan lain di hari esok.

Halaman
1234