Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Fakta Hari Raya Galungan, Ternyata Tak Cuma Dirayakan Umat Hindu di Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang umat Hindu sedang melaksanakan sembahyang saat Hari Raya Galungan di Griya Batur Giri Murti, Banjar Gelogor, Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Rabu (5/4/2017).

Dua di antaranya yaitu Bedugul dan Tanah Lot.

7. Hari Raya Galungan di India

Deepawali (indusscrolls.com)

Hari Raya Galungan tidak hanya dirayakan umat Hindu di Bali.

Meskipun begitu, umat Hindu di India juga melakukan perayaan ini yang disebut dengan Deepawali atau Festival Cahaya.

Seperti namanya, pada perayaan Festival Cahaya akan dinyalakan banyak lampu sebagai ungkapan harapan manusia di Bumi.

LIHAT JUGA:

8. Hari Raya Galungan di Tengger

Sejumlah wisatawan di kawah Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Rabu (1/3/2017). (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Hari Raya Galungan juga dirayakan oleh masyarakat Tengger di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur.

Pada saat Hari Raya Galungan, masyarakat Tengger akan merias rumah dan bersembahyang di pura.

Sama halnya dengan umat Hindu di Bali, masyarakat Tengger juga akan bergotong-royong membuat penjor.

Biasanya penjor akan dipasang di depan rumah dan pura.

9. Dirayakan sejak 882 Masehi

Umat Hindu melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/1/2019). Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan "Dharma" (kebenaran) melawan "Adharma" (kejahatan) yang diperingati dengan melakukan persembahyangan bersama di setiap pura di Bali. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Tidak diketahui secara pasti kapan Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan.

Namun, menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan dirayakan pertama kali pada hari Purnama Kapat, Budda Kliwon Dungulan, tahun Saka 804 atau sekitar 882 Masehi.

10. Sekolah-sekolah di Bali diliburkan selama 2 minggu

Halaman
1234