Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Fakta Hari Raya Galungan, Ternyata Tak Cuma Dirayakan Umat Hindu di Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang umat Hindu sedang melaksanakan sembahyang saat Hari Raya Galungan di Griya Batur Giri Murti, Banjar Gelogor, Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Rabu (5/4/2017).

Penjor biasanya terbuat dari batang bambu yang dihiasi dengan daun kelapa, padi, dan kotak khusus untuk sesaji yang disebut canang.

4. Umat Hindu berdoa di pura saat Galungan

Saat Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan berdoa di pura.

Orang Bali akan mengenakan pakaian tradisional untuk berdoa di pura.

5. Ritual sebelum Galungan

Warga di kawasan Banjar Jambe, Desa Kerobokan, Kuta Utara, mulai memasang penjor menjelang Galungan, Selasa (25/12/2018). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Mengutip dari Bali Spirit, tiga hari sebelum Galungan, umat Hindu di Bali akan merayakan Penyekeban atau hari untuk menutupi.

Umat Hindu biasanya akan menyiapkan pisang hijau yang ditutup dalam pot tanah liat besar untuk mempercepat proses pematangannya.

Dua hari sebelum Galungan disebut dengan Penyajaan.

Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan membuat jaja atau kue nasi khas Bali.

Jaja terbuat dari tepung beras dan dimakan saat perayaan Galungan.

Sementara itu, sehari sebelum Galungan, umat Hindu akan merayakan Penampahan.

Pada saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih babi sebagai wujud syukur.

6. Sehari setelah Galungan disebut dengan Manis Galungan

Kebun Raya Eka Karya Bali atau yang lebih terkenal dengan nama Kebun Raya Bedugul di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Selasa (2/4/2019). (Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan)

Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan mengunjungi keluarga mereka dari satu rumah ke rumah lain.

Biasanya, mereka juga akan liburan bersama dengan mengunjungi sejumlah tempat di Bali.

Halaman
1234