Prinsip dia bekerja tidak usah malu.
Apa pun dia lakukan asal bisa bekerja.
Dan selama tinggal di Indonesia, alasan dia jualan kebab sederhana, itu makanan kesehariannya.
Esty mengisahkan, selama jualan kebab, respons dari masyatakat positif.
Tidak ada cibiran. Malah orang-orang pada beli.
Kalaupun ada cibiran, Rudy menyatakan tidak akan peduli dengan cibiran itu.
"Jangan malu, dan do your self," tegas Rudy.
Sore itu, Rudy pulang tidak membawa sisa kebab satu pun.
Hari yang cerah, kebabnya ludes. Dia berkemas lebih cepat.
Pada hari-hari selanjutnya dia akan melakukan pekerjaan hang bisa mengbhidupi istrinya, jualan "Landa Kebab" di Teluk Penyu. (*)
• Terkenal Enak, Ini 7 Kuliner Malam di Semarang yang Wajib Kamu Cicipi
• Rekomendasi Kuliner Malam Enak di Solo, Cicipi Gudeg Ceker Margoyudan yang Melegenda
• 7 Tempat Wisata di Kendari, Surga Tersembunyi dengan Pemandangan Menakjubkan
• Rekomendasi 5 Kuliner Enak Dekat Candi Prambanan, Cobain Gurihnya Soto Becek Mbah Semar
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Kisah Bule Belanda Jualan Kebab di Cilacap, Ini Jawabnya Ditanya Kenapa Pilih Tinggal di Indonesia
Baca tanpa iklan