Sehingga jet lag dapat terjadi setiap kali satu zona waktu dilewati.
Namun jet lag bakal sangat terasa ketika ada beberapa zona waktu yang terlibat.
Sederhananya, inilah mengapa seseorang merasa begitu tidak nyaman ketika tiba di Bandara Heathrow di London pada jam 8 pagi di pagi hari dari Bandara JFK, New York.
Ini membuatnya masih merasa seperti jam 2 pagi di New York.
Tubuh telah melakukan perjalanan lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk mengatur ulang jam alaminya yang dikenal dengan ritme sirkadian.
2. Jet lag tidak dapat diobati.
Bentrokan tak terelakkan antara waktu lokal dan jam biologis tubuh berarti tidak ada obat untuk menyembuhkan jet lag.
Namun, tentu saja masih ada beberapa perawatan untuk mengatasinya.
Selain minum kopi, tidur siang, dan teknik lain yang berlaku untuk kelelahan biasa, ada trik khusus untuk jet lag.
Disarankan, seseorang melakukan serangkaian puasa dan makan sebelum bepergian untuk membantu mengatur ulang rutinitas jam biologis tubuhnya.
Lalu, ada kacamata terapi cahaya yang populer untuk membantu mengatur ulang ritme sirkadian secara cepat, meskipun harganya cukup mahal.
Di luar cara-cara 'meretas' jam biologis seseorang, cara yang paling dapat diandalkan untuk mengatasi jet lag adalah membiarkan tubuh meluangkan waktu untuk beradaptasi.
Yakni, dengan membiasakan diri dengan paparan sinar matahari dan siklus selestial di tempat baru.
Waktunya sekitar satu hari untuk setiap kali zona waktu yang dilewati.
Intinya, hargailah tubuh dan bersabarlah.
Ritme sirkadian dapat ditemukan di semua organisme hidup, mulai dari paus biru hingga bakteri sel tunggal, dan telah berevolusi karena berbagai alasan penting.
3. Jet lag memiliki dampak ekonomi.
Baca tanpa iklan