Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Lontong Cap Go Meh, Hidangan Hari ke-15 Tahun Baru Imlek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta Unik Lontong Cap Go Meh

Kue beras inipun digantikan dengan lontong, yang juga dibuat dari beras. Kemudian disajikan dengan masakan Jawa.

Makna dan Sejarah Nama Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh dipercaya sebagai simbol perpaduan dua budaya, suasana meriah tahun baru dan simbol keberuntungan.

Lontong yang dibungkus memanjang dianggap sebagai simbol usia panjang.

Telur yang menjadi pelengkap hidangan dianggap sebagai simbol kebeuntungan.

Dan kaldu santan dan kunyit dianggap melambangkan emas yang merupakan simbol kemakmuran.

Nama Lontong Cap Go Meh sendiri punya cerita saat Laksamana Cheng Ho (Zheng He) berlabuh di Semarang, Jawa Tengah.

Di sana, dia mengadakan lomba membuat sup terbaik untuk perayaan Cap Go Meh.

Satu kepala desa ikut serta dan membuat menu spesial.

Laksamana Cheng Ho mengatakan pada satu prajuritnya, "luang tang shiwu ming".

 Artinya, makanan kepala desa ini berada di urutan ke-15.

Nah, prajuritnya mengucapkan kalimat tersebut dengan dialek Hokkian, sehingga pengucapannya mirip "luan dang cap go mia".

Kepala desa dan peserta lainnya mengira Laksamana Cheng Ho menamai sup buatannya sebagai lontong Cap Go Meh.

Sejak saat itu, sup tersebut disebut lontong Cap Go Meh

5 Fakta Unik Cap Go Meh, Disebut Hari Kasih Sayang Versi China

Fakta Unik Cap Go Meh, Festival yang Diadakan pada Hari ke-15 Setelah Imlek

Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2020 di Singkawang, Ada Pawai Lampion hingga Prosesi Buka Mata Naga

Ini Jadwal Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang, Parade Tatung Berlangsung Februari 2020

Jadwal Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang 2020

Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Kisah di Balik Lontong Cap Go Meh, Hidangan Hari ke-15 Tahun Baru Imlek