TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelang datangnya Tahun Baru China, atau biasa disebut Imlek, kawasan Pecinan di sebuah kota memang selalu menarik untuk dikunjungi.
Pasalnya, kawasan itu sedang semarak dengan berbagai hiasan dalam menyambut tahun yang baru menurut penanggalan China.
Menurut cerita sejarah, sebenarnya ada beberapa kawasan Pecinan di Jakarta, mengingat sudah bangsa Tiongkok sudah datang ke wilayah Nusantara sejak ribuan tahun lalu.
Sebut saja kawaan Glodok, Jatinegara, Tanahabang, Setiabudi, Kebayoran Lama, Senen adalah kawasan Pecinan di Jakarta pada masa lalu.
Mereka hidup berbaur dengan suku bangsa lainnya yang datang ke Jakarta, sehingga pada saat ini sudah tidak terlalu kentara lagi perbedaan asal-muasal mereka.
Karena itulah, saat ini kebanyakan masyarkat Jakarta tahunya hanya Glodok kawasan Pecinan di kota ini.
• Berdiri Sejak 20 Tahun Lalu, Soto Semarang di Pecinan Ini Tak Pernah Sepi Pelanggan
Jatinegara
Membaca sejarah Jakarta itu, saya dan tim Warta Kota Travel tertarik melihat kawasan Pecinan lainnya di Jakarta. Pilihan kami adalah Jatinegara.
Zaman dahulu, tepatnya mulai tahun 1744, Jatinegara adalah kota satelitnya Batavia, di bagian tenggara Batavia.
Lama kelamaan penduduk kota satelit ini bertambah, termasuk kelompok pedagang beretnis Tionghoa.
Mereka membangun permukiman lengkap dengan tempat ibadah.
Maka kami ingin melihat peninggalan masyarakat Tionghoa di Jatinegara dengan cara wisata jalan kaki.
Berbeda dengan kawasan Glodok, di Jatinegara jumlah anggota komunitas Tionghoa tidak sebanyak di Glodok, dan mereka lebih membaur dengan masyarakat di luar kelompok mereka.
Ketika itu di Jatinegara juga dihuni masyarakat petani lokal yang sekarang dianggap sebagai suku Betawi.