Ya, di Desa Rantau bujur banyak sapi yang dipelihara, ada yang dibiarkan lepas ada juga yang diikat.
Tantangan yang bisa ditaklukan ketika 'menghajar' rute menuju telaga Pahiyangan, di antaranya membelah Sungai Rantaubujur.
Kebetulan di musim hujan ini kondisi sungai tengah berarus deras.
Sensasinya benar-benar terasa.
Informasi warga setempat Sungai Rantaubujur lebar sungai kisaran 70 meter, saat ini arusnya lagi deras dengan kedalaman 1,5 meter karena musim hujan.
Jadi menyeberang sungai tidak bisa dengan jalan kaki melainkan harus menggunakan perahu atau kelotok.
Saat menyeberangi sungai sebenarnya durasi tidak lama, paling kisaran kurang dari lima menit.
Namun, saat itu kondisi malam dan hujan deras benar-benar mengocok adrenaline.
Derasnya aurs air sungai terasa keras menghantam bagian kelotok.
Eh, dalam perjalanan liputan rtravel ini, ikut rombongan plinplan trip, bisa follow akun Instagram plinplan trip dan tanya-tanya untuk info lebih lanjut ya sobat taveller.
Banyak Satwa Liar
Dalam perjalana di jalur jalur keĀ Gunung Pahiyangan, Bukit Kapayang dan Telaga Pahiyangan terdengar suara-suara khas berbagai satwa terdengar bersahutan.
Hal itu menambah kesan semakin menarik dan rasanya puas sekali.
"Babi hutan, owaowa , Menjangan, beruang juga banyak.Selama ini kami hidup baik-baik saja, tidak saling ganggu, harmonis saja. Kami menemukan pun sering tapi ya sudah biasa, kami hidup berdampingan," ucap Zainudin warga Rantaubujur.
Ketika berenang di telaga harus hati-hati.
Baca tanpa iklan