Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Semakin Banyak Warga Jerman Pilih Kereta Api daripada Pesawat Terbang, Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kereta api di Jerman

Dari tindakan Greta itu muncul istilah Greta Effect, untuk menjelaskan beralihnya masyarakat dari pesawat terbang ke kereta api.

Industri penerbangan

Situasi ini bukan tak mendapat perhatian dari industri penerbangan. Saat ini mereka sedang berusaha
mengurangi emisi karbon menjadi setengahnya dari kondisi saat ini pada tahun 2050.

Saat ini, perusahaan penerbangan sudah berhasil meningkatkan efisiensi bahan bakar sampai 1,5 persen.

"Yang menjadi musuh itu karbon, bukan terbang. Tujuan kami adalah membuat industri penerbangan menjadi industri berkelanjutan," kata Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal International Air Transport
Association (IATA).

Lalu bagaimana di Indonesia? Pada tahun 2019 kemarin memang terjadi peningkatan pengguna kereta api dan bus antar kota antar provinsi.

Hanya saja, fenomena itu sepertinya bukan didorong kesadaran lingkungan, melainkan kesadaran ekonomi, akibat kenaikan tarif penerbangan yang signifikan.

Calon penumpang sedang antre membeli tiket Kereta Api langsung di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyatakan tiket kereta api untuk masa Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 sudah terjual sekitar 30-40 persen sejak H-30. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ Angga Bhagya Nugraha)

Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotatravel.com dengan judul Semakin Banyak Warga Jerman Pilih Kereta Api Dibandingkan Pesawat Terbang