Selama dua tahun, David bekerja di sana. Ia menabung demi biaya menikah dan membawa Murlia ke sana.
Balik ke Jakarta Usaha Ayam Spanyol
Selepas menikah dan tinggal di Kuala Lumpur, David dan Murlia memutuskan kembali ke Jakarta agar lebih dekat dengan keluarganya di sana.
David berhenti bekerja sebagai guru bahasa Spanyol.
"Karena ada keluarga Murlia yang sudah tua, jadi kami tinggal lebih dekat dengan mereka," terang David.
Ia hendak membuka usaha makanan di Bali.
Namun, niatnya urung terlaksana lantaran harga sewa di sana mahal.
"Di Jakarta, saya mencoba beberapa tempat dengan harga murah. Di JTS Kemayoran tempatnya masih kosong dan murah tapi belum dibuka," bebernya.
Di JTS, David langsung memesan dua kios meski tempat itu belum resmi dibuka.
Begitu menunggu selama enam bulan, akhirnya ia bisa menempatkan kios itu.
Ia menyayangkan kondisi tempat itu yang terkesan seadanya. Belum dibangun kios-kios.
Bangunannya hanya atap, tiang dan lantai saja.
"Sudah menunggu lama enggak ada penambahan akhirnya saya bikin sendiri kiosnya. Saya sudah menghabiskan banyak uang untuk biaya hidup dan sewa tempat ini," jelasnya.
Ia membuka usaha ayam Spanyolnya pada Juli 2019 silam bernama JLS (Jakarta Love Story) Pollo.
Kata JLS diambil dari perjalanan kisah pertemuan mereka berdua hingga menikah. (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)
• Banjir Melanda Jakarta saat Tahun Baru 2020, Pemesanan Hotel Naik 15 Persen
• Banjir di Jakarta, Okupansi Hotel di Jogja Ikut Terdampak
• Banjir di Jakarta, Ini Tips untuk Penumpang Pesawat yang Ingin Menuju Bandara Soekarno-Hatta
• Rel Tergenang Banjir Jakarta, Penumpang Bisa Refund Tiket 100 Persen Jika Kereta Api Terlambat 1 Jam
• Banjir Melanda saat Tahun Baru, Begini Kondisi Hotel-hotel di Jakarta
• 4 Fakta Unik Nasi Uduk, Kuliner Legendaris Khas Betawi yang Terkenal di Daerah Kebon Kacang
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita David Sang Penjual Ayam Goreng Viral Betawi Rasa Spanyol: 50 Porsi Habis Dalam 2 Jam
Baca tanpa iklan