Mulai dari garis lintang 7° dan 35° utara, dan 12° dan 42° selatan.
Mereka pun menemukan pepohonan ini selalu tumbuh miring ke arah khatulistiwa, dan derajat kemiringannya meningkat sesuai tempatnya yang semakin lebih jauh dari khatulistiwa.
Rata-rata, pohon pinus Cook tumbuh miring sebesar 8,50 derajat, meskipun ada satu spesimen di Australia ditemukan miring hampir 40 derajat.
Masih belum jelas mengapa pohon pinus Cook menunjukkan perilaku aneh seperti ini.
Namun, para peneliti memperkirakan hal ini disebabkan oleh fototropisme.
Fototropisme adalah fenomena yang sama yang menyebabkan tanaman hias tumbuh miring mencari arah sinar matahari.
Mungkin pohon pinus Cook tumbuh demikian untuk mendapatkan lebih banyak sinar matahari di ketinggian yang lebih tinggi.
Pada sebagian besar pohon, kecenderungan untuk tumbuh mengarah ke sinar matahari tidak diimbangi oleh kepekaannya terhadap tarikan gravitasi bumi.
Kepekaan pohon terhadap gravitasi bumi disebut gravitropisme, yang membuat pohon tetap tegak.
Para peneliti berspekulasi, kemampuan gravitropisme pada pinus Cook juga kemungkinan telah berkurang.
• Harga Tiket Masuk Hutan Pinus di Sekitar Jogja untuk Liburan Natal dan Tahun Baru
• Harga Tiket Masuk Hutan Pinus di Sekitar Jogja, dari Hutan Pinus Mangunan hingga Pengger
• Deretan Tempat Wisata Instagramable di Purworejo, Puas Selfie di Hutan Pinus Kalilo
• 4 Tips Berfoto di Panggung Sekolah Hutan Pinus Mangunan yang Instagramable
TribunTravel/Rizki A Tiara
Baca tanpa iklan