TRIBUNTRAVEL.COM - Beginilah detik-detik Gunung Merapi meletus yang berhasil terekam kamera traveler dari sekitar Bunker Kaliadem.
Gunung Merapi kembali meletus pada Minggu (17/11/2019) pukul 10.46 WIB.
Disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), letusan Gunung Merapi menunjukkan tinggi yang sekitar 1.000 meter.
Angin yang bertiup ke arah barat atau Magelang ini berhasil diabadikan oleh kamera traveler.
• Gunung Merapi Meletus, Ini Imbauan dari BPPTKG Buat Wisatawan
• Kebakaran Hutan di Gunung Lawu, 5 Tempat Wisata di Sekitarnya Ini Bisa Jadi Alternatif
TONTON JUGA:
• Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup Akibat Kebakaran Hutan
• Kebakaran Hutan di Gunung Lawu, Semua Jalur Pendakian Ditutup
Sejumlah traveler tampak berdiri di sekitar Bunker Kaliadem ketika terjadi letusan Gunung Merapi.
Wisata Bunker Kaliadem tersebut tercatat berjarak sekitar 4,7 km dari puncak Gunung Merapi.
Video detik-detik meletusnya Gunung Merapi berhasil direkam traveler dan diunggah dalam akun Instagram @merapi_news, Minggu (17/11/2019).
Dalam video tersebut tampak traveler dengan beberapa jeep merekam letusan Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas itu.
• 4 Tempat Wisata Instagramable di Gunungkidul, Viral di Medsos dan Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
• Panduan Lengkap Wisata ke Gunung Fuji, Rute dan Aturan Pendakian
Sebelumnya, BPPTKG melaporkan dalam akun Instagram resminya @bpptkg terkait aktivitas Gunung Merapi sebelum kembali erupsi.
Dituliskan dalam unggahannya, aktivitas Gunung Merapi pada tanggal 8-14 November 2019 masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat 'waspada level II'.
Akibat aktivitas Gunung Merapi yang masih cukup tinggi, BPPTKG mengatakan adanya potensi bahaya awan panas dan runtuhnya kubah lava.
Tak hanya itu, ada juga kemungkinan lontaran materian vulkanik dari letusan eksplosif.
BPPTKG juga menyarankan para traveler maupun warga untuk tidak berada dalam jarak 3 km dari puncak.
• Traveler Perlu Tahu, 15 Tips Naik Gunung untuk Pendaki Pemula
• Pagi Ini, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Selama 160 Detik
Simak juga imbauan untuk wisatawan terkait status Gunung Merapi yang ada dalam tingkat Waspada Level II menurut BPPTKG berikut ini.
1. Masyarakat di sekitar alur Kali Gendol agar meningkatkan kewaspadaan
2. Masyarakat waspada bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi
3. Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu
4. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi akibat gangguan abu vulkanik
5. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian
6. Apabila terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka statusnya akan ditinjau kembali
• Sempat Ditutup karena Kebakaran di Gunung Ranti, Kawah Ijen Dibuka Kembali untuk Wisatawan
Sebelum erupsi, Gunung Merapi sembat mengeluarkan awan panas, Sabtu (9/11/2019) pukul 06.21 WIB.
BPPTKG Yogyakarta mencatat awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max 65 mm.
Terpantau kolom letusan Gunung Merapi mencapai tinggi sekitar 1.500 meter dari puncak dan condong ke arah barat.
Sedangkan durasi awan panas letusan tercatat kurang lebih 160 detik.
• Selain Gunung Semeru, Fenomena Topi Awan Pernah Muncul di Gunung Merbabu hingga Lawu
• Fenomena Topi Awan yang Langka Muncul di Gunung Semeru
Pantauan sebelumnya pada Senin (14/10/2019) Gunung Merapi juga sempat mengeluarkan awan panas pukul 16.31 WIB.
Awan panas letusan tersebut berlangsung selama 270 detik dengan tinggi mencapai 3.000 meter dari puncak.
Dampak akibat awan panas letusan tersebut adalah hujan abu tipis di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sedagnkan hujan abu tipis terjadi di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo.
Setelah Gunung Merapi menyemburkan awan panas tersebut, diketahui muncul titik api di bawah Pasar Bubrah yang sempat membuat heboh masyarakat.
Api itu diduga kuat berasal dari luncuran material yang dimuntahkan Gunung Merapi.
• 7 Hotel Murah di Solo Mulai Rp 100 Ribuan untuk Liburan Akhir Pekan
• Menjelajahi Kampung Lembah Wajur, Negeri di Atas Awannya Flores
• Menelusuri Kisah Cinta yang Tak Terekspos di Relief Candi Borobudur
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)
Baca tanpa iklan