Bahkan sedikit perubahan kondisi cuaca dapat menyebabkan semuanya dibatalkan.
• Bikin Panik, Penumpang Mabuk Jebol Pintu Darurat Pesawat, Kerugian Capai Rp 278 Juta
• 10 Panduan Pertama Kali Naik Pesawat, Wajib Tahu Agar Tidak Bingung
• 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Naik Pesawat
• 6 Tips Berpakaian Saat Naik Pesawat, Penumpang Wajib Tahu
2. Pesawat komersial tidak dirancang untuk skydiving
Pesawat yang digunakan untuk terjun payung cenderung jauh lebih kecil daripada pesawat komersial, dan mereka dikosongkan segera setelah skydivers melompat.
Di sisi lain, pesawat militer berukuran besar dan memiliki tanjakan di bagian belakang.
Penerjun payung menggunakan jalan ini untuk melompat dengan aman sambil menghindari badan pesawat (badan utama pesawat).
Pesawat komersial, bagaimanapun, tidak memiliki standar itu.
Melompat keluar dari pesawat komersial sangat berisiko karena penerjun dapat dengan mudah menabrak badan pesawat, terutama sayap dan ekor.
Tonton juga:
3. Pesawat komersial terbang tinggi dan cepat
Seperti disebutkan di atas, skydives direncanakan dengan cermat, dan ketinggian lompatan adalah satu detail yang paling penting.
Titik tertinggi yang akan dicapai oleh pesawat skydiving adalah 15.000 hingga 16.000 kaki.
Pesawat komersial, di sisi lain, terbang dengan ketinggian rata-rata 35.000 kaki di atas tanah.
Pada ketinggian ini, suhu turun secara signifikan dan udara untuk bernapas menjadi langka.
Bahkan jika penumpang berhasil melompat keluar dari pesawat dengan aman, mereka harus mengenakan HALO, atau peralatan ketinggian tinggi, yang terdiri dari tabung oksigen, regulator, masker, altimeter, helm balistik, dan setelan penerbangan.
Tanpa ini, mereka mungkin pingsan karena kekurangan oksigen.