Pada 1983, polisi mengumumkan bahwa tingkat kejahatan di Walled City terkendali.
7. Meskipun tingkat kejahatan tinggi di kota, kebanyakan penduduk adalah warga biasa yang taat hukum.
Banyak dari mereka mencoba memperbaiki kehidupan di Walled City.
Ada berbagai bisnis dan institusi yang sah di kota ini.
Menariknya, banyak dari mereka harus berbagi ruang.
Misalnya, ada sekolah dan salon rambut yang diubah menjadi klub strip dan ruang perjudian di malam hari.
Satu cara warga bekerja sama memperbaiki kota adalah dengan menciptakan sistem air.
Mereka bekerja sama menggali sumur dan membangun ribuan pipa yang melintang melewati bangunan.
Triad juga bekerja dengan penduduk dan bertindak sebagai dewan kota karena mereka menyelesaikan perselisihan antar bisnis, menyelenggarakan sistem pembuangan sampah, dan menciptakan pemadam kebakaran sukarela.
8. Pada 1980an, pemerintah Inggris dan China menginginkan kota tersebut dibongkar.
Jadi, mereka memberi kompensasi sebesar 350 juta dolar kepada penduduk dan bisnis dan menendang mereka keluar dari kota.
Pihak berwenang mengatakan mereka peduli dengan kualitas hidup di kota, terutama kondisi sanitasi yang buruk.
Jadi, pada 1987, mereka mengumumkan rencana untuk menghancurkan kota.
Beberapa warga tidak puas dengan kompensasi dan terpaksa diusir secara paksa.
Setelah warga menemukan rumah baru, banyak dari mereka menganggap pengalaman tinggal di Walled City sebagai waktu yang membahagiakan.
9. Pada 1993, kota tersebut dirubuhkan dan diubah menjadi taman.
Sekarang disebut Kowloon Walled City Park, dan populer di kalangan turis serta pengamat burung.
TribunTravel/Ambar Purwaningrum