Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cerita Traveler

Cerita Dua Traveler Wanita Pemberani, Kunjungi Destinasi Eksotis Sekaligus Rawan Kriminal di Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Azzy di Pantai Gigi Hiu, Lampung

Bila pada umumnya naik gajah di Taman Nasional Way Kambas harus mengeluarkan biaya tambahan, kali ini Azzy dan Shinta bisa naik gajah tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali.

Ada dua gajah asuhan Pak Sodikin yang diberinama Yeti dan Pangeran, akhirnya Azzy naik Yeti dan Shinta naik Pangeran.

Mereka menikmati pengalaman serunya naik gajah dengan menyusuri rawa-rawa dan area sekitar.

Puas menaiki gajah dan mengambil banyak foto di Taman Way Kambas, perjalananpun dilanjutkan ke Pulau Mahitam, sebuah harta karun di Pulau Sumatera.

DESTINASI KEDUA, PULAU MAHITAM

Pulau Mahitam dikenal dengan dengan "Jalan Nabi Musa"nya yang kadang timbul dan tenggelam pengaruh dari pasang-surut air laut.

Tidak hanya itu, pesona yang ditawarkan oleh Pulau Mahitam juga tak kalah menawan, hamparan pantai pasir putih yang belum terjamah menjadi bagian yang menakjubkan.

Pulau Mahitam berada di Daerah Pesawaran, sekitar 3 jam dari Lampung.

Pesawaran juga dikenal sebagai tempat menyebrang untuk traveler yang ingin pergi ke Pahawang.

Azzy dan Shinta sampai di Pesawaran sebelum magrib namun hari sudah mulai gelap.

Merkea menyusuri kampung menuju jalan setapak menuju Pulau Mahitam.

Air Terjun Tundo Telu, Tempat Terbaik untuk Mencari Ketenangan di Lampung

Ketika memasuki daerah yang sepi, ternyata ada dua orang laki-laki yang bertubuh besar mengikuti mereka. Mereka pun mulai berpikiran negatif kalau dua orang laki-laki tersebut adalah begal.

Beruntung mereka adalah Kepala Dusun setempat yang sedang berjaga-jaga yang awalnya curiga dengan keberadaan dua orang asing di dusunnya.

Setelah berbincang sebentar, Kepala Dusun tersebut memberitahu bila pada saat-saat ini Pulau Mahitam tidak bisa dilalui karena air sedang pasang, sehingga harus menggunakan perahu.

Akhirnya, Bapak Kepala Dusun tersebut menawarkan sebuah penginapan di salah seorang sahabatnya dengan tarif seiklasnya, dan perjalanan ke Pulau Mahitam dilanjutkan keesokan harinya.

Halaman
1234