Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cerita Traveler

Cerita Dua Traveler Wanita Pemberani, Kunjungi Destinasi Eksotis Sekaligus Rawan Kriminal di Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Azzy di Pantai Gigi Hiu, Lampung

Awalnya Azzy menemukan satu tukang ojek yang hendak menyewakan motornya, namun ternyata tarif yang dipasang oleh tukang ojek tersebut sangat tinggi, ditambah pajak kendaraan yang mati dan kondisi motor yang tidak terlalu meyakinkan.

Tidak menemukan motor yang disewakan, maka Azzy dan Shinta nekat untuk naik bis ke Terminal Rajabasa, Bandar Lampung dengan waktu tempuh 3 jam, mereka sampai di Rajabasa nyaris lewatkan malam.

Long story short, dengan drama yang cukup pelik mereka menemukan tukang ojek yang mau menyewakan motornya dengan tarif Rp 100 ribu per hari dengan biaya tambahan sewa helm 20 ribu.

Para tukang ojek itu pun penasaran kemana tujuan traveling mereka.

"Dek, memang mau kemana?" tanya tukang ojek tersebut.

"Pertama sih kita pengen ke Taman Nasional Way Kambas pak" jawab mereka.

"“Way Kambas? Lampung Timur itu. Saya vuma mau kasih tau dek, hati-hati aja. Kami aja ojek sini belum tentu berani ngantar penumpang ke sana. Ngeri” jawabnya.

Tanpa terlalu menghiraukan ucapan tukang ojek tersebut, Azzy dan Shinta memulai perjalanan ke Way Kambas keesokan harinya.

DESTINASI PERTAMA, WAY KAMBAS

Lampung dikenal dengan Taman Nasional Way Kambas dengan atraksi gajahnya, akhirnya destinasi pertama diputuskan untuk mengunjungi Taman Nasional Way Kambas.

Untuk menuju Taman Nasional Way Kambas, mereka harus menuju pusat Kota Lampung terlebih dulu dan dilanjutkan menuju Lampung Timur dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Lampung Timur memiliki jalan raya yang lebar dan sering dilalui kendaraan-kendaraan besar serta di kanan-kirinya terdapat banyak rumah tak berpagar dengan model-model yang hampir serupa.

Usai 3 jam perjalanan, mereka sampai di Gapura Selamat Datang Taman Nasional Way Kambas, dan perjalanan untuk melihat gajah masih sekitar 9 kilometer masuk ke dalam hutan yang banyak monyet liarnya.

Azzy dan Shinta di Taman Nasional Way Kambas (Istimewa)

Tak disangka, saat hendak masuk ke area Taman Nasional Way Kambas, mereka bertemu dengan Pak Sodikin, seorang pawang gajah, dan akhirnya mereka pergi bersama-sama.

Tidak hanya itu, sesampainya di area gajah, mereka ditawari untuk naik gajah yang diasuh oleh Pak Sodikin.

Halaman
1234