TRIBUNTRAVEL.COM - Bukan hanya penumpang pesawat, perut kembung juga dialami pramugari selama bertugas di pesawat.
Gas yang menumpuk membuat perut kembung dan cara terbaik untuk mengeluarkan gas tersebut dengan kentut.
Mandy Smith, seorang mantan pramugari Virgin Atlantic mengungkapkan, pramugari sering mengalami perut kembung dan kentut selama penerbangan.
Dalam bukunya yang berjudul Cockpit Fever, Mandy menjelaskan perut kembung merupakan kondisi yang tidak menyenangkan ketika sedang melakukan penerbangan.
Mengutip dari Express.co.uk, ketika Mandy masih menjadi pramugari pemula, ia dipasangkan dengan seorang rekan pramugari yang menjelaskan mengenai perut kembung yang sering dialami pramugari selama penerbangan.
Tonton juga:
• Trik Pramugari Atasi Penumpang dengan Bau Badan Tidak Sedap Selama Penerbangan
• Pramugari Ungkap Kode Rahasia saat Ada Penumpang Tampan di Pesawat
• Curhat Pramugari Tentang Sisi Lain Pekerjaannya, Tak Seindah yang Dibayangkan
"Terbang berjam-jam seperti yang kita lakukan membuat perutmu membengkak seperti balon. Kamu akan menjadi septic tank berjalan dan kentut seperti polisi," kata rekan Mandy.
Dari rekan tersebut, Mandy mendapat rahasia bagaimana kentut ikut berpengaruh terhadap penumpang.
Mandy pun mendapatkan istilah khusus yang biasa digunakan pramugari untuk kentut yakni crop dusting atau yang lebih dikenal dengan Eau de Boeing.
"Biarkan (kentut) keluar saat berjalan menyusur bangku penumpang," saran rekan pramugari.
"Seragam (pramugari) akan berbau kentut--kami menyebutnya Eau de Boeing," tulis Mandy dalam bukunya.
Sementara itu, seorang pramugari lainnya, Amanda Pelva mengungkapkan, kentut sering digunakan pramugari untuk membalas penumpang yang menganggu selama penerbangan.
"Crop dusting (kentut) adalah sesuatu yang bau. Jika seorang penumpang bersikap sangat kasar dan sulit diberi tahu, maka pramugari bisa saja kentut melewati penumpang yang mengganggu," ujar pramugari Amanda Pelva.
Mengutip laman Kompas.com, Ahli Gastrienterologi dari New York, Dr. Lawrence J. Brandt mengibaratkan perut sebagai balon, di mana saat berada di ketinggian, tekanan yang mengelilingi balon berkurang dan gas di dalamnya meningkat.
"Hal yang sama terjadi pada tubuh. Saat tekanan di sekitar berkurang, gas di perut tidak dibatasi dan meluas. Ini membuat perut kembung dan menjadi buncit," kata Brandt.