TRIBUNTRAVEL.COM - Umrah menjadi salah satu pilihan bagi umat Muslim yang ingin ke Tanah Suci.
Tak seperti ibadah haji, umrah tidak menghabiskan waktu yang lama.
Meski begitu, umrah tetap membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Tak heran jika muncul istilah umrah backpacker, di mana jemaah tetap bisa beribadah umrah dengan biaya yang lebih terjangkau.
Elly Basri Lubis, salah satu penulis buku 'Umrah Backpacker: A to Z Berumrah Ala Backpacker' mengatakan, umrah secara backpacker bisa mendapatkan kesempatan tiket murah dan membawa barang yang sedikit.
LIHAT JUGA:
• Selain Harga, Apa Perbedaan Umrah Backpacker dan Umrah Reguler?
• Pertama Kali Umrah, Ketahui 11 Barang yang Tidak Boleh Ketinggalan
Menurutnya, dalam umrah backpacker, jemaah juga bisa pergi sendiri ke Tanah Suci.
Bagi traveler yang berminat untuk umrah backpacker ke Tanah Suci, ada beberapa hal yang wajib traveler ketahui.
1. Mengurus visa
Tidak seperti negara lain, mengurus visa Arab Saudi tidak bisa dilakukan seorang diri.
Meski akan melakukan umrah backpacker, traveler tetap membutuhkan travel agent untuk membantu membuat visa umrah.
Meski begitu, traveler tetap menyiapkan dokumen jauh-jauh hari.
• Biaya Visa Progresif Dihapuskan, Ini Daftar Dokumen untuk Membuat Visa Umrah 2019
Biaya visa umrah umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu processing fee sebesar SAR 93,19 atau sekitar Rp 349 ribu, basic ground service SAR 105 atau sekitar Rp 394 ribu, dan goverment fee SAR 300 atau sekitar Rp 1,1 juta.
Tarif tersebut berlaku flat untuk mereka yang pernah maupun belum pernah umrah, karena visa progresif telah dihapuskan.
2. Bujet yang harus disiapkan