Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menilik Kisah Tertembaknya Ade Irma Suryani di 2 Tempat Bersejarah di Jakarta Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diorama penyerbuan Pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta, Sabtu (30/9/2017). Museum yang dibuka untuk umum secara cuma-cuma tersebut diserbu ratusan pengunjung yang ingin belajar sejarah bertepatan dengan Gerakan 30 September 1965.

Begitu juga dengan lubang-lubang bekas tembakan peluru di dinding kamar tidur AH Nasution, masih terlihat jelas.

Monumen Ade Irma Suryani Nasution

Setelah tertembak, kondisi Ade sudah sangat lemah.

Ade pun dibawa ke Rumah Sakit Gatot Soebroto.

Mengenang Peristiwa G30S di Museum AH Nasution, Ada Barang Peninggalan Ade Irma Suryani

Napak Tilas Tragedi G30S di Sumur Lubang Buaya Jakarta

Meski Ade sudah mendapat pertolongan dengan dioperasi, namun nyawa Ade tidak tertolong.

Ade meninggal dunia pada 6 Oktober 1965 dan dimakamkan pada 7 Oktober 1965.

Ade dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok P Prapanca yang disulap menjadi Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada 1998.

Makam Ade yang berada di sisi Jalan Nipah XII diubah menjadi Monumen Ade Irma Suryani Nasution.

Monumen Ade Irma Suryani (WARTA KOTA/BINTANG PRADEWO)

Monumen Ade Irma Suryani Nasution berlokasi di Jalan Prapanca Raya No.12 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di depan makan, terdapat sebuah tugu bertuliskan Monumen Ade Irma Suryani Nasution.

Di tempat itu juga terpasang sejumlah foto Ade hingga rangkaian prosesi pemakaman.

Saat ini, kondisi makam Ade terlihat sepi dan jarang dikunjungi.

LIHAT JUGA:

Menelusuri Jejak Peristiwa G30S di Monumen Pancasila Sakti

Mengenang Peristiwa G30S, Ini Harga Tiket Masuk dan Cara Menuju Monumen Pancasila Sakti

Bukan tanpa alasan, karena pagar makam memang ditutup, sehingga tidak banyak orang yang tahu.

Traveler yang ingin berziarah ke makam Ade harus berjalan di sepanjang barak Satpol PP Jakarta Selatan.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)