Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Tips Mencegah Hipotermia saat Mendaki Gunung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hipotermia

Selain itu, bawa logistik yang bergizi.

Selain agar tubuh tetap fit selama pendakian, makanan bergizi akan membuat tubuh senantiasa hangat.

Bawa pula makanan atau minuman untuk menghangatkan tubuh seperti wedang jahe instan.

5. Mendaki di musim kemarau

Suhu udara memang lebih dingin ketika musim kemarau sekitar akhir Mei hingga awal Oktober.

Namun gunung di musim hujan akan lebih dingin dari suhu udara musim kemarau usai diguyur hujan yang tentu lebih sering turun di musim penghujan.

Selain udaranya menjadi dingin, perlengkapan seperti tenda, baju ganti, dan kantung tidur lebih besar kemugkinannya untuk basah karena terkena hujan.

Padahal, perlengkapan itu sangat dibutuhkan untuk mengatasi dingin saat beristirahat.

Jika hujan lebat turun saat berkemah, bisa jadi tenda bocor sehingga air masih bisa masuk tenda dan membasahi baju atau kantung tidur.

Hal itu menyebabkan kedinginan dan meningkatkan risiko terjadinya hipotermia.

Jika tetap ingin mendaki gunung saat musim hujan, lebih baik jika mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi dengan jarak tempuh singkat.
(Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tips Agar Tidak Hipotermia saat Mendaki Gunung"