Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pesona Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Ketika Surut, Peninggalan Masa Lalu Kembali Terlihat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam lawas yang muncul kembali saat Waduk Gajah Mungkur Surut. (8/9/2019)

TRIBUNTRAVEL.COM - Waduk Gajah Mungkur merupakan salah satu ikon dan destinasi wisata di Wonogiri, Jawa Tengah.

Waduk Gajah Mungkur mulai beroperasi tahun 1982 dan merupakan bendungan dari sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Sungai Bengawan Solo.

Waduk ini membentang seluas sekitar 8.800 hektar yang mencakup tujuh kecamatan, yakni Wonogiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Baturetno, Giriwoyo, Eromoko, dan Wuryantoro.

Waduk Gajah Mungkur berada sekitar 6 kilometer sebelah selatan Kota Wonogiri.

Waduk besar ini biasanya terlihat saat perjalanan dari Kota Wonogiri menuju Kecamatan Pracimantoro atau Baturetno.

Selain bermanfaat untuk pengendali banjir, pertanian, perikanan, hingga wisata, Waduk Gajah Mungkur juga bersejarah.

Tonton juga:

Pasar Dhoplang Wonogiri Punya Aturan Unik, Haramkan Bungkus Makanan dari Plastik

9 Destinasi Wisata Alam di Wonogiri, Khusus Buat Para Pencinta Petualangan

Pembangunan waduk yang dimulai tahun 1976 silam ini menenggelamkan kawasan permukiman di tujuh kecamatan.

Masyarakat terdampak pun banyak yang direlokasi melalui transmigrasi bedhol desa ke beberapa wilayah di Sumatera.

Namun meski sudah ditinggalkan sejak sekitar 39 tahun yang lalu, sisa permukiman masa lalu di Waduk Gajah Mungkur masih bisa dijumpai hingga kini.

Jelajah Waduk Gajah Mungkur yang surut di Kecamatan Wuryantoro

Saat musim kemarau, debit air Waduk Gajah Mungkur akan berkurang.

Hal itu ternyata membuat beberapa peninggalan permukiman masa lalu di sana kembali terlihat.

KompasTravel mencoba untuk menelusuri peninggalan masa lalu yang tampak kembali saat Waduk Gajah Mungkur surut pada Hari Minggu sore (8/9/2019) di Kecamatan Wuryantoro.

Bagian Waduk Gajah Mungkur yang surut di musim kemarau.

Halaman
1234