Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menelusuri Sejarah Pemburu Kepala di Tanah Kalimantan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suku Iban

TRIBUNTRAVEL.COM - Sepanjang sejarah, masyarakat saling berperang satu sama lain.

Termasuk suku-suku di Kalimantan.

Pada masa lalu, suku-suku di Kalimantan ini memotong kepala korbannya dan mengabadikannya sebagai piala atau untuk tujuan ritual.

Melansir TribunTravel dari laman theculturetrip.com, berikut dasar dan motif di balik perburuan kepala terkenal dan menakutkan di Kalimantan.

Pengayauan di Kalimantan

Perburuan kepala di masa lalu (uploadhouse)

Pemburu kepala di Kalimantan aktif hingga sekitar satu abad yang lalu.

Berbagai suku, termasuk Iban Sarawak, Saburut Murut dan Kadazan-Dusun membawa ketakutan bagi  penjajah Inggris awal yang menginjakkan kaki di sana.

TONTON JUGA


Inggris Victoria menjuluki Kalimantan sebagai 'Kalimantan Barbaric'.

Beberapa suku suka mengumpulkan kepala prajurit musuh untuk dibawa pulang sebagai piala atau sebagai bukti kemenangan mereka.

Yang lain harus membunuh dan membawa kepala musuhnya kembali ke desa untuk izin menikah.

Terlepas dari motifnya, praktik pengayauan di Kalimantan telah membangkitkan minat dan menanamkan rasa takut pada orang luar selama beberapa generasi.

Wisatawan yang berkunjung ke rumah adat suku di Kalimantan ini dapat melihat beberapa tengkorak  yang masih menggantung di atap.

Bahkan sampai sekarang, komunitas pedesaan masih memelihara kepala yang ditangkap oleh leluhur mereka.

Iban

Pria dari Suku Iban (thetravelword)

8 Makanan khas Kalimantan Timur, Cicipi Sate Daging Rusa yang Rasanya Manis

7 Makanan Khas Kalimantan Timur Cocok untuk Menu Sarapan

Tempat Wisata di Kalimantan Timur yang Tersembunyi, Inilah Pulau Kaniungan

Halaman
123