Misalnya saja permainan egrang, sandal bathok kelapa, gangsing, dakon dan ketapel hingga sandal kayu tandem.
Permainan itu juga bisa dalam sebuah pementasan dolanan anak dengan iringan musik tradisional, seperti kendang, kenthongan dan gong.
Puluhan VW Safari warga juga siap melayani wisata keliling dari desa ke desa lain. Mobil-mobil cantik warna-warni itu yang menjadi moda transportasi berkeliling antar balkondes.
"Kami sedang mengisi aktifitas di masing-masing desa itu. Ada yang bikin batik, masakan tradisional jetkolet, hingga membuat gerabah," kata Direktur PT Manajemen CBT Nusantara (MCN) Jatmika Budi Santoso.
Manajemen CBT Nusantara adalah pihak yang ditunjuk Kementerian BUMN RI untuk mendampingi dan mengelola balkondes bersama warga setempat.
Menurut Jatmika Budi Santoso, bukan homestay yang dijual ke para pelancong dan traveller yang mampir Borobudur, tapi aktifitas yang ada di masyarakat.
Di Balkondes Tuksongo juga menjadi pusat penyelenggaraan Balkonjazz Festival 2019 yang akan digelar pada 14 September nanti.
Para penyanyi ternama, seperti Yura Yunita dan Rio Febrian, akan meramaikan Balkonjazz Festival 2019.
Penonton tidak akan dipungut biaya sepeser pun untuk melihat dan mendengarkan suara emas para penyanyi ternama di Balkonjazz Festival itu.
Masih banyak Balkondes di Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh yang bisa ditengok dan dikunjungi. WartaKota/Irwan Wahyu Kintoko
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menanti Sinar Mentari di Ufuk Timur dan Keindahan Candi Borobudur dari Punthuk Setumbu