Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pesona Candi Borobudur dari Punthuk Setumbu, Lokasi Syuting Film Ada Apa dengan Cinta 2 di Magelang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Punthuk Setumbu, Magelang, Jawa Tengah

TRIBUNTRAVEL.COM - Punthuk Setumbu di Magelang adalah satu tempat terbaik untuk melihat keindahan Candi Borobudur.

Candi Borobudur menawarkan keindahan candi terbesar di Indonesia.

Tak hanya Candi Borobudur, Punthuk Setumbu adalah lokasi yang tepat untuk menyaksikan sunrise dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Lokasi ini pernah jadi lokasi syuting film Ada Apa dengan Cinta 2.

Fakta Unik Kanguru, Satwa Khas Australia yang Sering Jadi Daya Tarik untuk Turis

7 Tempat Wisata di Surabaya, Ada Kenjeran Park hingga De Javasche Bank

Cerita Perjalanan ke Punthuk Setumbu

Homestay Desa Tuksongo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019).

Waktu di jam tangan menunjukkan pukul 04.30 WIB. Warga di kampung mulai beraktifitas di pagi hari.

Nanda, pengemudi mobil Elf yang mengantarkan saya dari Yogyakarta ke Borobudur, sudah menunggu di lobi homestay.

Rumah joglo dengan latar-belakang Perbukitan Menoreh di Balkondes Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019). (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)
Saat banyak teman terlelap nyenyak, saya memutuskan mengajak Nanda menuju Punthuk Setumbu atau Bukit Setumbu yang tidak jauh dari Tuksongo.

Punthuk Setumbu mengingatkan saya pada salah satu adegan Rangga (diperankan oleh aktor Nicholas Saputra) bersama Cinta (Dian Sastrowardoyo) di film Ada Apa dengan Cinta 2 (2016).

Di film drama cinta yang laris-manis saat diputar di bioskop itu, Rangga mengajak Cinta menikmati keindahan pagi di Punthuk Setumbu melalui Gereja Ayam.

 

Mengendarai mobil Elf biru yang memang dikenal kuat menanjak itu, Nanda mulai bergerak menuju Desa Karangrejo di Borobudur. "Jaraknya hanya 20 menitan dari Tuksongo," kata Nanda.

Benar, tidak sampai setengah jam, kami sudah tiba di Desa Karangrejo.

Desa Karangrejo dikenal sebagai desa organik yang memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan nuansa alam yang hijau.

Candi Borobudur menampakkan diri diantara tebalnya kabut yang menyelimuti kawasan Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019) pagi. Foto diambil dari Punthuk Setumbu atau Bukit Setumbu, Borobudur. (Dokumentasi Bambang E Ros)

Selain Punthuk Setumbu yang menghadirkan kenangan romantis Rangga dan Cinta, di desa ini juga mempunyai beberapa sumber alam, antara lain Asam Pandawa Lima, Sendanu Widodaren, hingga Sendang Puspitosari dan Punthuk Cemuris.

Di kawasan Punthuk Setumbu atau Bukit Setumbu, orang mulai bergerak dari perkampungan di Dusun Kurahan setiap pukul 04.30 WIB untuk tiba di puncak.

Di puncak bukit, orang-orang biasaya akan berburu foto kabut yang menyelimuti Candi Borobudur.

Atau, menunggu munculnya sinar mentari semburat oranye di ufuk timur sebagai penanda datangnya pagi.

Supriyanto, traveller asal Jakarta, berpose di Puntuk Setumbu, kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019) pagi. (Dokumentasi Bambang E Ros)

Dari puncak Punthuk Setumbu pula, keindahan Candi Borobudur samar-samar terlihat, meski kerap ditutupi kabut pagi.

Sementara tidak jauh dari puncak bukit, Gereja Ayam tetap berdiri kokoh dan megah.

Desa Karangrejo hanya satu dari 20 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang berada di sekitar Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.

Banyak Balkondes di Borobudur

Selain Karangrejo, ada Dusun Ngaran yang merupakan bagian dari Desa Borobudur yang menjadi lokasi Taman Wisata Candi Borobudur.

Kedekatan Dusun Ngaran dengan candi Budha terbesar di dunia tersebut membuat pengunjung bisa melihat puncak Candi Borobudur dari jalan-jalan yang mengitari dusun.

Puncak candi akan terlihat lebih indah jika dilihat di malam hari karena diterangi lampu berderang dan penuh warna.

Mobil VW Safari milik warga terlihat mengantar wisatawan dan melintasi Balkondes Tuksongo di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019). Di sekitar Borobudur dan Perbukitan Menoreh, ada 20 Balkondes dengan keunikan dan keunggulan masing-masing yang bisa didatangi para wisatawan. (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)

Wisatawan juga bisa menikmati sajian khas desa di Warung Kopi Borobudur yang terletak di sebelah homestay.

Untuk mengelilingi Desa Ngaran, wisawatan bisa menikmatinya dengan kendaraan androg atau Volks Wagen (VW) Safari dengan kap terbuka.

Ada juga Balkondes Bigaran. Di desa ini bisa dicicipi berbagai makanan olahan khas desa, seperti slondok, criping telo, rengginan, emping telo dan cokelat Bingaran yang terkenal kelezatannya.

 

Cokelat-cokelat itu bahkan telah diolah menjadi permen, bubuk dan chocobar yang telah dipasarkan di pasar lokal dan nasional.

Ada pula Balkondes Bumiharjo juga terdapat potensi besar akan dolanan (mainan) anak-anak.

Ada Sanggar Kampung Dolanan Nusantara yang mewadahi berbagai permainan dan dolanan anak khas desa di Bumiharjo.

Jatmika Budi Santoso, Promotor Balkonjazz Festival 2019 yang juga Direktur PT Manajemen CBT Nusantara (MCN), ketika berbincang di Balkondes Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019). (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)

Misalnya saja permainan egrang, sandal bathok kelapa, gangsing, dakon dan ketapel hingga sandal kayu tandem.

Permainan itu juga bisa dalam sebuah pementasan dolanan anak dengan iringan musik tradisional, seperti kendang, kenthongan dan gong.

Puluhan VW Safari warga juga siap melayani wisata keliling dari desa ke desa lain. Mobil-mobil cantik warna-warni itu yang menjadi moda transportasi berkeliling antar balkondes.

 

"Kami sedang mengisi aktifitas di masing-masing desa itu. Ada yang bikin batik, masakan tradisional jetkolet, hingga membuat gerabah," kata Direktur PT Manajemen CBT Nusantara (MCN) Jatmika Budi Santoso.

Manajemen CBT Nusantara adalah pihak yang ditunjuk Kementerian BUMN RI untuk mendampingi dan mengelola balkondes bersama warga setempat.

Menurut Jatmika Budi Santoso, bukan homestay yang dijual ke para pelancong dan traveller yang mampir Borobudur, tapi aktifitas yang ada di masyarakat.

Jatmika Budi Santoso, Promotor Balkonjazz Festival 2019 yang juga Direktur PT Manajemen CBT Nusantara (MCN), ketika berbincang di Balkondes Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019). (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)

Di Balkondes Tuksongo juga menjadi pusat penyelenggaraan Balkonjazz Festival 2019 yang akan digelar pada 14 September nanti.

Para penyanyi ternama, seperti Yura Yunita dan Rio Febrian, akan meramaikan Balkonjazz Festival 2019.

Penonton tidak akan dipungut biaya sepeser pun untuk melihat dan mendengarkan suara emas para penyanyi ternama di Balkonjazz Festival itu.

Masih banyak Balkondes di Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh yang bisa ditengok dan dikunjungi. WartaKota/Irwan Wahyu Kintoko

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menanti Sinar Mentari di Ufuk Timur dan Keindahan Candi Borobudur dari Punthuk Setumbu