Di puncak bukit, orang-orang biasaya akan berburu foto kabut yang menyelimuti Candi Borobudur.
Atau, menunggu munculnya sinar mentari semburat oranye di ufuk timur sebagai penanda datangnya pagi.
Dari puncak Punthuk Setumbu pula, keindahan Candi Borobudur samar-samar terlihat, meski kerap ditutupi kabut pagi.
Sementara tidak jauh dari puncak bukit, Gereja Ayam tetap berdiri kokoh dan megah.
Desa Karangrejo hanya satu dari 20 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang berada di sekitar Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
Banyak Balkondes di Borobudur
Selain Karangrejo, ada Dusun Ngaran yang merupakan bagian dari Desa Borobudur yang menjadi lokasi Taman Wisata Candi Borobudur.
Kedekatan Dusun Ngaran dengan candi Budha terbesar di dunia tersebut membuat pengunjung bisa melihat puncak Candi Borobudur dari jalan-jalan yang mengitari dusun.
Puncak candi akan terlihat lebih indah jika dilihat di malam hari karena diterangi lampu berderang dan penuh warna.
Wisatawan juga bisa menikmati sajian khas desa di Warung Kopi Borobudur yang terletak di sebelah homestay.
Untuk mengelilingi Desa Ngaran, wisawatan bisa menikmatinya dengan kendaraan androg atau Volks Wagen (VW) Safari dengan kap terbuka.
Ada juga Balkondes Bigaran. Di desa ini bisa dicicipi berbagai makanan olahan khas desa, seperti slondok, criping telo, rengginan, emping telo dan cokelat Bingaran yang terkenal kelezatannya.
Cokelat-cokelat itu bahkan telah diolah menjadi permen, bubuk dan chocobar yang telah dipasarkan di pasar lokal dan nasional.
Ada pula Balkondes Bumiharjo juga terdapat potensi besar akan dolanan (mainan) anak-anak.
Ada Sanggar Kampung Dolanan Nusantara yang mewadahi berbagai permainan dan dolanan anak khas desa di Bumiharjo.