Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mau Melihat Pesut Mahakam Secara Langsung? Kunjungi Desa Pela di Kutai Kartanegara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa ikan Pesut, yang sedang mencari makan bersama kelompoknya, di Desa Pela, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyimpan potensi wisata alam yang memanjakan mata bagi para pengunjungnya.

Setiap pengunjung disuguhkan pemandangan matahari terbenam dan hewan endemik, Pesut Mahakam dari pinggir Danau Semayang, yang berada di Desa Pela, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Di Desa Pela, pengunjung bisa menyaksikan pesut secara berkelompok, saat sedang mencari makan.

Mereka berlompatan sambil berkejaran.

Ketua Pokdarwis B3 Alimin mengatakan, berkurangnya hewan mamalia yang hidup di Sungai Mahakam itu, membuat warga desa berusaha menjaga kelestarian hewan yang hidup di Sungai Desa Pela, dan tersisa 17 ekor jumlahnya.

"Kami warga Desa Pela sadar bahwa saat ini jumlah Pesut semakin berkurang, bahkan nyaris punah. Di Desa Pela sendiri, ada 17 ekor, yang terbagi per kelompok," papar Ketua Pokdarwis B3 Alimin, Kamis (20/6/2019).

Bagi setiap pengunjung yang ingin melihat ikan Pesut secara langsung, Ketua Pokdarwis B3 Alimin mengatakan harus mengikuti jadwal pesut makan bersama kelompoknya, yaitu pada pagi sekitar pukuk 06.00 wita, siang pada pukul 13.00 wita, dan sore pada pukul 17.wita.

TONTON JUGA:

7 Tempat Wisata di Kalimantan Timur, Wajib ke Danau Sejernih Kaca

7 Makanan Khas Kalimantan Timur, Cobain Manisnya Pisang Gapit

Mengenal Pesut Mahakam, Ikon Kalimantan Timur yang Terancam Punah

"Kalau pengunjung ingin melihat pesut, harus mengondisikan jadwal pesut bersama kelompoknya makan. Di pagi hari, siang dan sore," ungkapnya.

Namun untuk menikmati kecantikan dari mamalia air tawar tersebut, pengunjung dilarang untuk menyantuh. Dan hanya diperbolehkan mendokumentasikannya dari pinggir danau atau dari atas perahu.

"Warga dilarang untuk menyentuh pesut, agar kelestarian mereka tidak terganggu. Begitu juga dengan pengunjung, hanya diperbolehkan mendokumentasikan pesut di pinggir sungai, atau di perahu. Demi untuk menjaga kenyamanan mereka saat mencari makan," jelas Ketua Pokdarwis B3 Alimin.

Kemudian salah satu penumpang Kapal Wisata Pesut Kita, Yolanda Widyanti Susilo mengaku bahagia saat melihat Maskot Kota Samarinda itu secara langsung, walaupun harus ekstra sabar untuk menunggu kekompok pesut menampakkan dirinya ke permukaan.

"Senang banget, kan jarang bisa lihat pesut. Walaupun jadi maskot Kota Samarinda, tapi pesut sendiri baru bisa dilihat langsung di Desa Pela. Jadi beruntung bisa jadi salah satu orang yang berkesempatan melihat pesut pakai mata sendiri," ucapnya girang.

Dan bila diberi kesempatan, dirinya mengaku ingin sekali kembali ke Desa Pela, untuk melihat pesut.

Beberapa ikan Pesut, yang sedang mencari makan bersama kelompoknya, di Desa Pela, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (20/6/2019).  (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO)

"Pengen banget balik lagi ke sini kalau ada kesempatan, kapan lagi bisa lihat banyak pesut langsung diatas perahu," pungkasnya.

Halaman
12