Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Tipe Erupsi Gunung Berapi, Ciri Letusan dan Karakternya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaldera Kikai, Kubah lava besar di gunung berapi dasar laut di Jepang.

Di Gunung Tangkuban Perahu, letusan freatik ini berasal dari Kawah Ratu.

Mirip Jepang, Malaysia Terapkan Pajak Sayonara Mulai September 2019

Alasan Sate Klathak Ditusuk Jeruji Sepeda dan Asal-usul Namanya yang Unik

Rekomendasi 5 Seblak yang Terkenal Enak di Jogja

Ciri Letusan Freatik

Magma yang menyebabkan adanya letusan freatik ini memiliki suhu ekstrem sekitar 500 – 1170 derajat Celcius.

Panasnya magma itu menyebabkan penguapan cepat yang menghasilkan ledakan air, batu, abu, uap, dan vulkanik.

Letusan freatik Merapi, Senin (21/5/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Pos Selo)

Salah satu dampak letusan freatik ini adalah bisa bertepatan dengan keluarnya gas hidrogen sulfida dan karbon dioksida.

Jika karbon dioksida ini ada dalam jumlah yang besar, ini bisa menyebabkan sesak napas, sementara hidrogen sulfida dalam jumlah banyak juga beracun.

Itulah serba-serbi letusan freatik.

Lalu jika dilihat dari tipe letusannya, Gunung Tangkuban Parahu masuk tipe mana?

Simak tipe-tipe letusan gunung berapi di bawah ini:

1. Tipe Hawaiian

Erupsi tipe ini berupa lava pijar yang menyembur seperti air mancur dan diikuti lelehan lava yang mengalir pada celah-celah gunung berapi. 

Semburan lava ini bisa terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari, lo. Lava ini juga sangat cair sehingga bisa mengalir sampai beberapa kilometer dari puncak gunung.

LAVA PIJAR - Lava pijar meluncur dari kubah lava baru di puncak Gunung Merapi, merayapi dinding kubah ke arah hulu Kali Gendol di sisi tenggara puncak gunung, terpantau dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten, Minggu (13/1/2019) malam. Rangkaian luncuran berlangsung hingga Senin (14/1/2019) pagi. Jarak luncuran tergolong pendek dan tidak membahayakan warga di sisi elatan dan tenggara. (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumarga)

2. Tipe Strombolian

Erupsi ini hampir sama denga tipe hawaiian, yaitu berupa lava pijar yang menyembur seperti air mancur dari magma yang dangkal.

Erupsi ini tidak terlalu kuat, tetapi terjadi secara terus menerus hingga tidak bisa diperkirakan kapan semburan itu berakhir.

Halaman
123