Fiji adalah rumah bagi lebih dari 900.000 wisatawan.
Negara itu merupakan tujuan wisata populer berkat iklimnya yang hangat, pantai pasir putih, dan terumbu karang.
Tragedi di Mesir
Agustus tahun 2018, pasangan Inggris John dan Susan Cooper pergi ke Hurghada, Mesir.
Mereka traveling bersama putri dan cucunya untuk berlibur.
Pada 20 Agustus, mereka kembali ke kamar penginapan dan mencium bau menyengat seperti aseton.
Putri mereka, Kelly Ormerod, dan cucu perempuannya pindah ke kamar lain karena tak sanggup menahan bau menyengat yang membuat Ormerod sakit.
Menurut BBC, seorang turis Jerman di kamar sebelah juga segera check out karena aroma tak sedap itu.
Keesokan harinya, pada 21 Agustus 2018, John dan Susan Cooper, ditemukan tewas.
Nick Gent, penasihat medis senior di Public Health England, mengatakan, pasangan itu kemungkinan terkena penyakit menular atau bahan kimia beracun.
Tetapi pada Maret 2019, seorang jaksa penuntut Mesir mengatakan pasangan itu meninggal karena bakteri E. coli.
"Orang-orang Mesir mencari seseorang untuk disalahkan dan saya tidak percaya satu menit pun yang menyebabkan kematian mereka," kata Ormerod.
"Belum pernah ada orang yang meninggal karena E.coli dalam waktu yang singkat," katanya lagi.
Thomas Cook dari biro travel mengatakan, tingkat bakteri E. coli dan staphylococcus tinggi.
Bakteri itu bisa menyebabkan sindrom syok toksik yang ditemukan di hotel tempat pasangan itu tinggal.
Perusahaan resor pun mengevakuasi 300 tamu sebagai tindakan pencegahan tak lama setelah kematian Coopers.
Sementara itu, pemerintah Inggris mengeluh bahwa mereka belum menerima laporan medis penting dari pemerintah Mesir untuk mengidentifikasi penyebab kematian warganya.
Nick Harris, kepala hukum perjalanan di Simpson Millar Solicitors yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada Daily Express tahun lalu.
Baca tanpa iklan